Thailand Bantah Manfaatkan Monyet untuk Panen Kelapa

Monyet-monyet naik di truk pikap berisi kelapa yang mereka kumpulkan dari sebuah perkebunan di provinsi Chumphon, Thailand selatan,3 November 2006. (Foto: dok).

Media-media Thailand, melaporkan, Selasa (7/7), atraksi monyet memetik buah kelapa menjadi isu dagang sensitif setelah sebuah organisasi advokasi hewan yang berbasis di Inggris menyerukan pemboikotan internasional terhadap produk-produk Thailand yang memanfaatkan kelapa.

Organisasi pembela hak hewan PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) menyatakan, monyet-monyet di negara itu telah diperlakukan secara keji dan disalahgunakan untuk tujuan komersial.

Menteri Perdagangan Thailand Jurin Laksanawisit, Senin (6/7), menolak tuduhan PETA itu dan menyatakan bahwa panen kelapa dengan memanfaatkan monyet bukanlah praktik yang umum dilakukan dalam industri itu. Ia mengatakan, hewan itu digunakan semata untuk tujuan atraksi wisata dan tidak diperlakukan semena-mena.

Seorang pelatih tengah memberi instruksi kepada monyetnya untuk mengumpulkan kepala di Pusat Pelatihan Monyet di Pulai Samui, 19 Juli 2003. (Foto: dok).

Jurin mengatakan, aksi PETA ini merugikan industri kelapa Thailand. Penjualan produk-produk berbahan kelapa asal Thailand di Inggris dan sejumlah negara Eropa lain menyusut. Menurut data resmi pemerintah, Thailand mengekspor santan senilai 395 juta dolar sepanjang tahun 2019, di mana sekitar 70 juta dolar di antaranya ke Uni Eropa dan Inggris.

PETA menyatakan, penyelidikan rahasia mereka terhadap delapan perkebunan kelapa di Thailand menemukan, monyet-monyet dipaksa bekerja keras memetik kelapa dan diperlakukan secara keji. Setiap monyet dipaksa memetik sekitar 1.000 butir kelapa setiap hari.

Kampanye PETA mendorong sejumlah pengecer besar di Eropa menolak produk-produk kelapa yang diekspor perusahaan-perusahaan Thailand yang memanfaatkan monyet.

Kampanye PETA ini mendapat perhatian serius setelah mendapat dukungan Carrie Symonds, tunangan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. [ab/uh]