Ada ribuan monyet yang hadir dalam acara ini, yang digelar di pelataran kuil Phra Prang Sam Yo di kota Lopburi, Thailand. Mereka, sebagaimana halnya hewan liar, berebutan buah segar dan sayuran tanpa sungkan. Mereka bahkan tak sungkan naik ke pundak dan kepala orang-orang yang menyajikan makanan untuk mereka.
Ini adalah festival monyet ke-35 yang digelar di sana, dan seperti biasa prasmanan buah dan sayur itu dilakukan selama empat kali pada hari itu, yakni pukul 10 pagi, 12 siang, 2 sore dan 4 sore.
Your browser doesn’t support HTML5
Yongyuth Kitwattananusorn adalah ketua panitia festival ini. Ia mengatakan, "Makanan andalan tahun ini adalah durian dan ceri. Saya membayarnya 1.900 baht per kilogram. Itu baru datang dari Chili. Monyet-monyet itu beruntung (bisa makan ceri dari Chili).”
Tentunya tidak hanya durian dan ceri yang tersaji, tapi juga buah-buahan lain, seperti mangga, pisang, semangka, manggis, jeruk, dan jambu biji. Singkat kata, sekitar dua ton buah, sayuran, jeli dan soda senilai 400.000 baht atau sekitar 11.000 dolar AS disajikan dalam acara itu.
Holly Howells, seorang turis dari Inggris mengaku senang menyaksikan acara itu. “Kaki saya sedikit berlumpur, tapi ini tidak apa. Yang penting tidak ada monyet yang mengambil kacamata saya. Saya senang karena mereka tidak mengambil kacamata saya."
Festival ini dimulai pada tahun 1989 sebagai cara untuk meningkatkan pariwisata di provinsi tersebut di mana kuil abad ke-10, yakni kuil Phra Prang Sam Yo, berlokasi.
Festival ini menarik ribuan orang, baik dari luar negeri maupun dari berbagai penjuru Thailand. Yosawadee Namnat, 22 tahun, dari Bangkok, memuji acara tersebut.
"Saya pikir acara ini bagus. Acara ini mendatangkan banyak wisatawan ke sini. Ini bagus untuk perekonomian Lopburi.” [ab/uh]