Bahkan sebelum sebagian orang Amerika menyelesaikan santapan Hari Bersyukur atau Thanksgiving Day mereka, ada yang sudah mulai antre atau beberapa malah berkemah di luar toko, siap untuk memanfaatkan diskon pada hari obral besar yang dijuluki Black Friday.
Black Friday, adalah pemotongan harga besar-besaran yang berlangsung sehari setelah Thanksgiving, yang secara tradisional menandai dimulainya musim belanja liburan di Amerika. Hal ini mengacu pada hari ketika pengecer menghasilkan keuntungan, atau berada dalam “red" atau merah yang artinya merugi atau berhutang, menjadi "black" atau hitam, yang diartikan beruntung.
Dalam beberapa tahun terakhir, hiruk-pikuk belanja telah berkembang. Black Friday sekarang dimulai empat hari selama akhir pekan yang mencakup hari Sabtu dan Minggu, dimana pembeli berdesak-desakan untuk berbelanja di toko, dan Cyber Monday, hari belanja internet terbesar yang berlangsung Senin berikutnya.
Di seluruh Amerika, dari Florida dan Ohio sampai California, pembeli mulai antre dan berkemah di luar toko yang direncanakan untuk buka pada Hari Thanksgiving dengan penjualan besar.
Pada hari Kamis, toko Kmart buka pukul 6 pagi, dan toko-toko lain termasuk JCPenney, Best Buy dan Target buka sepanjang hari.
Pembeli di toko Macy di New York City bergegas masuk begitu pintu toko dibuka untuk penjualan pra-Black Friday, pada Kamis sore. Macy mengatakan, 16.000 orang antre sebelum toko yang terletak di Manhattan itu dibuka pada pukul 5 sore waktu New York. Banyak mal yang buka lambat hari Kamis atau buka lebih awal pada hari Jumat.
Aktivitas belanja Black Friday, meski terkait dengan liburan Hari Thanksgiving di AS, telah mulai menyebar ke negara-negara lain.
Tahun 2010, situs belanja daring Amazon.com memulai Black Friday di Inggris. Dalam beberapa tahun saja, ada antrean panjang orang menunggu toko-toko dibuka, dan terkadang sampai terjadi rebutan atas barang-barang yang didiskon.
Perancis, Spanyol, Swedia, China, Brazil, bahkan Iran telah mengadopsi aktivitas belanja ini. [ps/al]