Di saat persidangan kasus uang tutup mulut yang menjerat Donald Trump telah memasuki minggu keenam di New York, sebuah cerita asli tentang calon presiden dari Partai Republik itu ditayangkan perdana di Festival Film Cannes pada Senin (20/5). Film itu mengungkapkan cerita pedas tentang sang mantan presiden pada tahun 1980-an.
Film "The Apprentice" disutradarai oleh pembuat film Iran-Denmark Ali Abbasi, dan dibintangi oleh Sebastian Stan yang berperan sebagai Trump. Film itu berpusat pada hubungan antara Trump dan Roy Cohn, diperankan oleh Jeremy Strong, pengacara pembela yang merupakan penasihat utama dari investigasi Senat terhadap Joseph McCarthy pada tahun 1950-an.
Cohn digambarkan sebagai mentor lama Trump, yang melatihnya dalam kekejaman dunia politik dan bisnis di Kota New York. Awalnya, Cohn membantu Trump Organization, ketika organisasi itu dituntut oleh pemerintah federal atas diskriminasi rasial di bidang perumahan.
"The Apprentice", yang disebut terinspirasi oleh kisah nyata, menggambarkan hubungan Trump dengan Cohn sebagai aksi tawar-menawar Faustian, istilah yang merujuk pada penawaran dengan setan, yang memandu kebangkitannya sebagai pengusaha dan kemudian sebagai politisi. Trump yang diperankan Stan awalnya merupakan eorang pejuang real estat yang naif, segera berubah berkat didikan Cohn.
BACA JUGA: Saksi Kunci dalam Sidang Uang Tutup Mulut Trump Mengaku Sering BerbohongFilm tersebut berisi adegan yang menggambarkan Trump memperkosa istrinya, Ivana Trump, yang diperankan oleh Maria Bakalova. Dalam pernyataan perceraian Ivana Trump pada tahun 1990, ia menyatakan bahwa Trump telah memperkosanya. Trump membantah tuduhan itu dan Ivana Trump kemudian mengatakan, bahwa ia secara harfiah tidak bermaksud demikian tapu merasa dirinya telah dilecehkan.
Adegan itu dan sejumlah adegan lainnya menjadikan "The Apprentice" sebuah drama layar lebar yang berpotensi akan laris di tengah periode pemilihan presiden AS. Film tersebut tengah dijual dalam Festival Film Cannes, sehingga belum mempunyai tanggal rilis.
Dalam pernyataan media, Abbasi, yang film sebelumnya "Holy Spider" menampilkan seorang jurnalis perempuan yang menginvestigasi seorang pembunuh berantai di Iran, mengatakan ia tidak berniat membuat filmnya menjadi "sebuah episode dari History Channel."
"Ini bukanlah biopik Donald Trump," ungkap Abbasi. "Kami tidak tertarik dengan setiap detail dari hidupnya. Kami tertarik untuk menceritakan cerita spesifik mengenai hubungannya dengan Roy dan hubungan Roy dengan Trump." [ps/lt/rs]