The New York Times: AT&T Bantu NSA Mata-matai Email, Percakapan Telepon

Logo AT&T di Philadelphia.

Menurut harian The New York Times, salah satu raksasa telekomunikasi tertua dan terbesar di Amerika, AT&T memberi bantuan berharga pada program Badan Keamanan Nasional (NSA) untuk mematai-matai lalu-lintas internet dan telepon di dalam negeri.

Hari Sabtu (15/8) harian itu mengutip dokumen baru NSA yang dibocorkan bekas karyawan kontrak NSA, Edward Snowden.

Meskipun dokumen-dokumen itu tidak secara spesifik menyebut nama AT&T, tapimenggunakan nama-nama yang dikatakan The New York Times serta beberapa pejabat intelijen merujuk pada perusahaan telekomunikasi itu.

Artikel itu mengatakan dokumen itu mulai dari tahun 2003 sampai 2013 dan menunjukkan bagaimana AT&T menggunakan aturan hukum dan perintah pengadilan rahasia untuk memberi NSA akses pada miliaran email yang dikirim lewat jaringannya di Amerika. Akses itu termasuk lalu lintas internet pada markas PBB di New York.

AT&T juga menyerahkan satu miliar lebih data percakapan telepon kepada NSA.

Menurut dokumen-dokumen itu, NSA menganggap AT&T sebagai mitra dalam upaya pemantauan di dalam negeri bukan sebagai kontraktor.

Seorang juru bicara AT&T mengatakan perusahaan itu tidak mengomentari isu-isu keamanan nasional.

Dokumen-dokumen yang dibocorkan Snowden yang menunjukkan NSA mematai-matai percakapan telepon dan email warga Amerika dan warga asing tanpa perintah pengadilan dan membuat marah jutaan warga sebagai pelanggaran hak privasi mereka.

NSA mengatakan kegiatan-kegiatan itu telah membantu menggagalkan beberapa rencana teroris dan salah satu cara penting untuk mengamankan negara.

Pemerintahan mantan Presiden George W. Bush mengotorisasi tindakan mata-mata itu berdasarkan UU Patriot Act yang disahkan Kongres tidak lama setelah serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.

Presiden Barack Obama menandatangani sebuah RUU awal tahun ini yang mereformasi cara NSA mengumpulkan komunikasi elektronik.