Pesawat antariksa buatan Boeing dengan kapasitas dua orang, Starliner, akan tetap berada di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama beberapa hari guna memberi waktu bagi para teknisi untuk memeriksa serangkaian masalah baru pada pesawat tersebut.
Para pejabat badan antariksa Amerika Serikat NASA dan perusahaan penerbangan raksasa Boeing mengumumkan bahwa komandan Butch Wilmore dan pilot Sunita Williams tidak akan kembali ke Bumi sebelum tanggal 26 Juni. Sebelumnya, kemungkinan waktu kepulangan mereka telah ditetapkan pada tanggal 18 Juni dan 22 Juni.
Willmore dan Williams tiba di ISS pada tanggal 6 Juni, satu hari setelah diluncurkan dari bandar antariksa AS di Cape Canaveral, Florida. Jadwal berlabuh mereka dengan ISS sempat tertunda ketika lima dari 28 mesin pendorong mengalami kegagalan ketika mendekati pos orbit. Starliner juga sempat mengalami serangkaian kebocoran helium selama misi tersebut.
Para astronot veteran ini awalnya hanya akan berada di ISS selama seminggu untuk menguji kapsul dan subsistemnya. Penerbangan ini merupakan uji coba terakhir sebelum NASA mengesahkan Boeing untuk melakukan misi dengan kru rutin ke ISS sebagai bagian dari Program Kru Komersial badan antariksa tersebut.
Jika uji coba Boeing ini berhasil, maka Starliner akan menjadi opsi kedua yang dapat diandalkan untuk penerbangan luar angkasa manusia bersama dengan kapsul Dragon SpaceX milik Elon Musk. SpaceX telah mengangkut astronot NASA dari dan ke ISS sejak tahun 2020.
Program Starliner sebelumnya mengalami kemunduran dan sempat tertunda selama bertahun-tahun. Selama penerbangan uji coba tahun 2019, kapsul berada di lintasan yang salah karena kesalahan software dan kembali tanpa mencapai ISS.
Peluncuran lainnya ditunda pada tahun 2021 karena masalah katup. Kapsul tanpa awak mencapai ISS pada Mei 2022 tetapi sejak saat itu Starliner mengalami sejumlah persoalan, termasuk ditemukannya selotip yang mudah terbakar di dalam kabin dan parasut yang lemah. [th/ab]