Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tiba di Uganda pada Senin (25/7). Uganda merupakan pemberhentian ketiga dalam lawatan Lavrov ke Afrika di mana ia bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan benua itu dan mencari dukungan melawan tekanan Barat pada Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Lavrov disambut di Entebbe oleh mitranya dari Uganda, Jeje Odongo, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia itu dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan pada Selasa (26/7) dengan Presiden Uganda, Yoweri Museveni, menurut kantor berita Rusia Tass.
Uganda adalah salah satu dari beberapa negara di Afrika Timur yang menderita kekurangan pangan setelah sebelumnya mengalami kekeringan parah. Meningkatnya inflasi yang dipicu oleh perang di Ukraina semakin menghambat pasokan makanan di wilayah itu.
Negara-negara Barat menyalahkan perang Rusia dan blokade gandum Ukraina di Laut Hitam, atas melonjaknya harga pangan dunia yang memicu risiko kelaparan di negara-negara di wilayah Tanduk Afrika.
Rusia sendiri menyalahkan sanksi Barat atas situasi pangan yang genting.
Seperti kebanyakan negara-negara Afrika lainnya, Uganda tetap memilih sikap netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Perjalanan Lavrov ke Afrika, yang juga mencakup pemberhentian di Mesir, Republik Kongo dan Ethiopia, tampaknya bertujuan untuk mencari sekutu, sebab Moskow kini berada di bawah tekanan Barat yang kuat karena invasinya ke Ukraina. [ps/rs]