Tidak Ada Alat Penyiram Api di Trump Tower

Jendela-jendela apartemen yang rusak setelah kebakaran melanda sebuah apartemen di Trump Tower, Manhattan, New York City, 7 April 2018.

Apartemen di Trump Tower di New York, yang terbakar pada Sabtu malam (7/4), tidak memiliki sprinkler atau penyiram api yang berfungsi sebagai alarm jika terjadi kebakaran. Kebakaran tersebut menewaskan seorang penjual dan kolektor benda seni terkemuka, dan melukai enam petugas pemadam kebakaran.

Kebakaran mulai terjadi di lantai 50 gedung di Manhattan itu sekitar pukul 5.30 sore.

Dalam konferensi pers Minggu (8/4), Komisioner Pemadam Kebakaran New York, Daniel Nigro, mengatakan ketika para petugas pemadam kebakaran tiba, apartemen itu “hampir seluruhnya terbakar.’’

Kebakaran itu menimbulkan asap hitam dan tebal dari jendela-jendela di gedung pencakar langit yang diberi nama presiden Trump.

Pemasangan sprinkler tidak diharuskan di gedung-gedung tinggi di New York ketika Trump Tower selesai dibangun pada 1983. Aturan pembangunan gedung yang diperbarui mengharuskan pemasangan sprinkler, dan aturan itu berlaku surut (retroaktif)di gedung-gedung pencakar langit komersial, hanya jika bangunan direnovasi secara besar-besaran.

Presiden Donald Trump adalah salah seorang pengembang yang menentang pemberlakuan aturan secara retroaktif pada gedung-gedung tua, karena dinilai mahal dan tidak perlu.

Laki-laki yang tewas dalam kebakaran Sabtu itu diidentifikasi sebagai Todd Brassner, usia 67 tahun, yang membeli apartemen di gedung itu pada 1996.

Dalam beberapa tahun terakhir ini Brassner, yang berjuang mengatasi masalah kesehatan dan keuangan, mengajukan kebangkrutan pada 2015.

Tidak ada anggota keluarga Trump yang berada di gedung setinggi 202 meter itu pada Sabtu.

Keluarga Trump memiliki apartemen di lantai atas gedung yang memiliki 58 lantai itu, tetapi sejak menjabat sebagai presiden Januari 2017 lalu, Trump hanya menghabiskan sedikit waktu di New York. Markas Trump Organization berada di lantai 26. [em/jm]