Tiga tentara Amerika Serikat (AS) mendapat penghargaan penghormatan Medal of Honor, yang merupakan penghargaan tertinggi dalam dunia militer AS, pada sebuah upacara di Gedung Putih yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden pada Kamis (16/12).
Sersan Kepala Earl Plumlee, seorang anggota pasukan khusus dan satu-satunya yang masih hidup di antara ketiga penerima penghormatan ini, dikagumi karena tindakannya dalam kontak tempur di Afghanistan pada 2013.
“Selama seluruh pertempuran, Plumlee menempatkan dirinya pada posisi sangat berbahaya guna melindungi timnya dan pangkalan, serta mengalahkan musuh,” demikian tulis Angkatan Darat AS dalam pujiannya untuk Plumlee.
BACA JUGA: Hampir 98% Tentara Angkatan Darat AS Telah Divaksinasi“Saya sangat terharu dinominasikan untuk penghargaan ini dan berada dalam pasukan ini,” demikian kata Plumlee kepada para wartawan pada Rabu (15/12) ketika jumpa pers berlangsung. “Medali yang saya terima besok diberikan kepada saya, tetapi itu bukan milik saya.”
Sersan Satu Alwyn Cashe adalah tentara kulit hitam pertama yang menerima penghargaan itu sejak serangan teroris pada 11 September 2001. Dia menyelamatkan beberapa rekannya dari sebuah kendaraan yang terbakar di Irak pada 2005 meskipun menderita cedera luka bakar tingkat dua dan tiga pada 72 persen dari tubuhnya.
“Tanpa menghiraukan keselamatan dirinya sendiri, Cashe menarik pengemudi dari kendaraan setelah menderita luka ringan, dan kemudian bergeas kembali tiga kali untuk membebaskan enam rekannya yang terperangkap serta penerjemah Irak sementara seragamnya yang tersiram bahan bakar menyala. Demikian pernyataan penghargaan anumerta untuk Cashe. Ia berusia 35 tahun ketika meninggal dunia.
BACA JUGA: Kilas Balik 2021: Militer AS Akhiri Perang Terpanjang di AfghanistanPenerima penghargaan lainnya adalah Sersan Satu Christopher Celiz seorang Ranger Angkatan Darat yang menggunakan tubuhnya untuk melindungi rekan-rekan tentara lain ketika mereka diserang di Afghanistan pada 2018. Dia memposisikan dirinya sebagai perisai dan kokpit helikopter ketika sedang mengevakuasi seorang tentara yang cedera.
Ketika helikopter lepas landas, Celiz mencari perlindungan namun cedera. Dia menyuruh helikopter untuk meneruskan penerbangan dan tidak menghiraukan dirinya, guna mencegah lebih banyak yang cedera. Dia berusia 32 tahun saat meninggal dunia. [jm/lt]