Seorang dokter Inggris, seorang mantan menteri kesehatan Ethiopia, dan seorang pakar penyakit tidak menular Pakistan adalah tiga finalis yang bersaing memperebutkan posisi tertinggi di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Salah satu dari mereka akan terpilih dalam pemungutan suara yang dilakukan organisasi itu pada hari Selasa (23/5) mendatang.
Ini adalah kali pertama WHO yang beranggotakan 194 negara akan melakukan pemilihan dari tiga calon. Sebelumnya, WHO selalu menetapkan direkturnya setelah calon tunggal terpilih dari hasil seleksi pendahuluan dewan eksekutifnya.
Pemungutan suara tertutup ini merupakan agenda utama sidang Majelis Kesehatan Dunia yang berlangsung 10 hari, yang juga akan membentangkan strategi-strategi untuk mengatasi isu-isu seperti memerangi polio, persiapan menghadapi pandemik flu dan resistensi antimikroba.
Mereka yang akan memperebutkan posisi itu adalah David Nabarro (Inggris), Tedros Adhanom Ghebreyesus (Ethiopia) dan Sania Nishtardari (Pakistan).
Direktur WHO dianggap banyak pihak sebagai posisi penting karena akan memberi penyandang jabatan itu wewenang besar untuk menetapkan prioritas medis dunia dan tanggungjawab besar ketika situasi darurat terjadi seperti seranga Ebola, Zika dan SARS.
Banyak pihak berharap WHO melakukan reformasi lebih lanjut setelah satu dekade masa jabatan Dr. Margaret Chan, seorang politisi asal Hong Kong yang karir cemerlangnya tercemar oleh tanggapan yang buruk terhadap wabah Ebola di tiga negara Afrika barat yang menewaskan lebih dari 11 ribu orang. [ab]