Empat dokter ditembak, tiga di antaranya tewas, di tepi pantai Kota Rio de Janeiro, Brazil, pada Kamis (5/10) dini hari. Penembakan itu diduga bermotif politik.
Rekaman kamera CCTV yang diperoleh surat kabar lokal O Globo menunjukkan sekelompok pelaku penembakan berpakaian hitam keluar dari sebuah mobil dan berlari mendekati meja yang ditempati para korban di tepi pantai di daerah Barra da Tijuca, kemudian melepaskan tembakan.
Para korban yang berjenis kelamin laki-laki sedang mengunjungi Rio dari Sao Paulo untuk menghadiri konferensi ortopedi internasional. Salah satu di antara mereka adalah saudara dari Samia Bomfim, anggota parlemen federal Brazil.
BACA JUGA: Presiden Brazil Lula Tinggalkan Rumah Sakit Setelah Operasi PinggulDokter keempat mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit, menurut keterangan kepolisian negara bagian Rio. Ia menambahkan bahwa departemen yang menangani kasus pembunuhan sedang menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut dan apa motifnya.
Menteri Kehakiman Brazil Flavio Dino mengatakan, ia menugaskan Kepolisian Federal untuk bergabung dalam penyelidikan tersebut, setelah muncul hipotesis bahwa peristiwa itu mungkin dipicu oleh tindakan sejumlah anggota parlemen federal.
Bomfim sendiri menikah dengan anggota parlemen Glauber Braga.
Bomfim dan Braga adalah anggota partai berhaluan kiri, seperti mantan penasihat kota Rio, Marielle Franco, yang juga ditembak mati tahun 2018.
Lima tahun kemudian, kasus itu belum tuntas. Dino mengatakan pada Juli lalu bahwa tampaknya pembunuhan Franco terkait dengan milisi dan kejahatan terorganisir yang mengendalikan sebagian besar kota tersebut.
Barra da Tijuca merupakan daerah tepi pantai yang terkenal dengan gedung-gedung apartemen berlantai tinggi, yang terletak di selatan pantai-pantai yang lebih terkenal, Leblon dan Ipanema.
BACA JUGA: Tersangka Pembunuhan Tupac Shakur Gambarkan Aksi Pembunuhannya dalam Sebuah Wawancara Tahun 2021Restoran luar ruangan yang menjadi lokasi pembantaian ketiga dokter itu berseberangan dengan hotel tempat mereka menginap.
Mereka sudah membayar tagihan makanan dan siap beranjak sebelum para pelaku tiba, demikian laporan O Globo yang mengutip pemilik restoran.
Di platform X, yang sebelumnya dikenal dengan nama Twitter, Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva mengungkapkan “kesedihan sekaligus amarah luar biasa atas kabar pembantaian itu.” [rd/lt]