China meningkatkan tekanan terhadap perusahaan Boeing dengan mengajukan tuntutan kompensasi karena terpaksa menghentikan operasi pesawat-pesawat 737 Max milik mereka menyusul kecelakaan fatal di Ethiopia dan Indonesia.
Dua dari tiga maskapai utama miliki pemerintah, Air China Ltd. dan China Southern Airlines Ltd., Rabu (22/5), mengatakan, mereka menuntut ganti rugi. Maskapai ketiga, China Eastern Airlines Ltd., mengumumkan tuntutan serupa bulan lalu.
China, bersama negara-negara di Amerika Utara dan Eropa, merupakan pasar terbesar bagi pesawat-pesawat jet besar. Fakta ini menjadikan tanggapan China sangat penting bagi Boeing.
China merupakan salah satu dari sejumlah negara pertama yang menghentikan operasi 737 Max pada bulan Maret, menyusul kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan total 346 orang.
Para penyelidik menduga jatuhnya kedua pesawat itu bersumber pada sistem kontrol penerbangan 737 Max. [ab]