Prancis, Jerman dan Inggris, Jumat (21/10), mengimbau PBB untuk menyelidiki tuduhan bahwa Rusia menggunakan pesawat tak berawak Iran untuk serangan di Ukraina.
Surat dari misi Prancis, Jerman dan Inggris di PBB mengutip “bukti sumber terbuka yang penting, termasuk foto dan video, tentang Rusia yang mengerahkan drone UAV seri Mohajer dan Shahed di Ukraina.”
Surat tersebut menyatakan transfer senjata tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Baik Iran maupun Rusia menyangkal bahwa Teheran menyediakan drone untuk Moskow.
BACA JUGA: Uni Eropa Jatuhkan Sanksi terhadap Entitas Iran terkait Pengiriman DroneUkraina mengatakan Rusia telah menggunakan pesawat tak berawak untuk melakukan apa yang disebut serangan kamikaze atau serangan bunuh diri di mana pesawat itu sengaja menabrak sasaran musuh. Serangan-serangan itu telah meneror negara itu, menyebabkan jatuhnya korban dan menghancurkan fasilitas-fasilitas listrik.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang mengutip dinas intelijen Ukraina menuduh Rusia memesan 2.400 drone Shahed dari Iran dan kemudian mengganti namanya menjadi drone Geran-2 – yang dalam bahasa Rusia berarti "geranium".
Drone-drone itu membawa bahan peledak dan bisa terbang di atas target sebelum menukik ke sasaran. Drone-drone itu relatif murah, harganya sekitar $20 ribu. [my/ah]