PBB mengatakan tiga penjaga perdamaiannya tewas dalam protes aksi anti-PBB yang sedang berlangsung di Kongo timur dan Selasa (26/7) berubah menjadi kekerasan sementara beberapa warga sipil juga tewas dalam kekerasan tersebut.
“Di pangkalan MONUSCO Butembo hari ini, para penyerang yang kejam mengambil senjata dari polisi Kongo dan menembaki personel berseragam kami,” kata Juru Bicara PBB Farhan Haq kepada wartawan di markas besar PBB di New York.
MONUSCO adalah Misi Stabilisasi PBB di Republik Demokratik Kongo. Para pengunjuk rasa di Butembo, di provinsi timur Kivu Utara, menuduh PBB gagal melindungi mereka dari eskalasi kekerasan kelompok-kelompok bersenjata.
BACA JUGA: ISIS Bertanggung Jawab terhadap Pembunuhan 15 Warga di Desa Kongo Timur“Pasukan reaksi cepat kami dalam siaga tinggi dan telah disarankan untuk menahan diri secara maksimal, menggunakan gas air mata untuk membubarkan pemrotes dan hanya melepaskan tembakan peringatan ketika personel atau properti PBB diserang. Beberapa bantuan untuk melindungi fasilitas sedang diterima dari angkatan bersenjata Kongo,” kata Haq.
Ia mengatakan satu penjaga perdamaian militer dan dua polisi PBB tewas, dan satu lagi terluka.
Menteri luar negeri India di Twitter mengatakan dua penjaga perdamaian India termasuk di antara yang tewas.
Menurut kantor-kantor berita dan kawat, seorang penjaga perdamaian Maroko juga diidentifikasi di antara yang tewas. [my/jm]