Tiga staff utama mantan Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva, menghadapi hukuman penjara 12 tahun terkait korupsi.
Mahkamah Agung Brazil menetapkan tiga staff utama mantan Presiden Lula da Silva, bersalah hari Selasa (9/10). Salah satu di antaranya adalah mantan kepala staff, Jose Dirceu, yang terkenal paling dekat dengan Presiden Lula.
Hakim Mahkamah Agung Carmen Lucia menggambarkan tindakan Dirceu sebagai korupsi yang aktif di negara itu. Selain Dirceu, mantan ketua partai pekerja yang berkuasa, Jose Genoino, dan bendahara partai, Delubio Soares, juga ditetapkan bersalah. Ketiganya menghadapi hukuman penjara hingga 12 tahun.
Dirceu telah membantah tuduhan melakukan kesalahan tersebut, sejak skandal itu terungkap tahun 2005.
Tiga puluh tujuh mantan menteri, anggota parlemen dan pengusaha telah dituduh melakukan berbagai kejahatan, termasuk penggelapan uang, pencucian uang, penipuan dan kegiatan pembelian suara. Sejauh ini telah lebih dari 20 orang yang dinyatakan bersalah.
Sekalipun mantan presiden tidak tersangkut, lingkup korupsi yang sangat besar itu hampir membuatnya tidak terpilih kembali tahun 2006 dan pasti akan menodai citranya.
Hakim Mahkamah Agung Carmen Lucia menggambarkan tindakan Dirceu sebagai korupsi yang aktif di negara itu. Selain Dirceu, mantan ketua partai pekerja yang berkuasa, Jose Genoino, dan bendahara partai, Delubio Soares, juga ditetapkan bersalah. Ketiganya menghadapi hukuman penjara hingga 12 tahun.
Dirceu telah membantah tuduhan melakukan kesalahan tersebut, sejak skandal itu terungkap tahun 2005.
Tiga puluh tujuh mantan menteri, anggota parlemen dan pengusaha telah dituduh melakukan berbagai kejahatan, termasuk penggelapan uang, pencucian uang, penipuan dan kegiatan pembelian suara. Sejauh ini telah lebih dari 20 orang yang dinyatakan bersalah.
Sekalipun mantan presiden tidak tersangkut, lingkup korupsi yang sangat besar itu hampir membuatnya tidak terpilih kembali tahun 2006 dan pasti akan menodai citranya.