Seorang pembom bunuh diri meledakkan bom dengan menggunakan kendaraan, menewaskan tiga anggota pasukan koalisi pimpinan Amerika di ibukota Afghanistan, Jumat (27/12).
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) tidak mengidentifikasi kewarganegaraan para korban yang tewas dalam serangan bom terhadap konvoi militer di Kabul, Jumat (27/12). Para pejabat mengatakan enam warga sipil terluka akibat ledakan itu.
Taliban telah mengaku bertanggungjawab atas ledakan itu, yang terjadi sementara Presiden Hamid Karzai masih mempertimbangkan kesepakatan yang diusulkan yang memungkinkan tentara Amerika tetap berada di negara itu setelah tahun 2014.
Presiden itu mengatakan ia tidak akan menandatangani kesepakatan itu hingga pemilu yang dijadwalkan April mendatang, dan kecuali jika Amerika menyetujui beragam tuntutan.
Banyak rakyat Afghanistan yang mengkhawatirkan situasi keamanan setelah tahun 2014 mendesak presiden untuk menandatanganinya.
Taliban telah mengaku bertanggungjawab atas ledakan itu, yang terjadi sementara Presiden Hamid Karzai masih mempertimbangkan kesepakatan yang diusulkan yang memungkinkan tentara Amerika tetap berada di negara itu setelah tahun 2014.
Presiden itu mengatakan ia tidak akan menandatangani kesepakatan itu hingga pemilu yang dijadwalkan April mendatang, dan kecuali jika Amerika menyetujui beragam tuntutan.
Banyak rakyat Afghanistan yang mengkhawatirkan situasi keamanan setelah tahun 2014 mendesak presiden untuk menandatanganinya.