3 Warga Israel Akui Bunuh Remaja Palestina

Warga Palestina melakukan shalat Jumat, sementara polisi Israel melakukan penjagaan di pinggiran Yerusalem (4/7).

Tiga dari enam orang Yahudi yang dituduh membunuh remaja Palestina, hari Senin (7/7) mengakui melakukan pembunuhan itu.

Penyidik Israel mengatakan tiga dari enam orang Yahudi yang dituduh membunuh remaja Palestina, telah mengakui kejahatan itu dan memperagakan aksinya kepada pihak berwenang.

Terobosan hari Senin (7/7) dalam penyidikan pembakaran Mohammed Abu Khdeir, usia 16 tahun, didapat sementara pejabat-pejabat Israel berusaha meredakan kemarahan atas pembunuhan itu. Dipercaya pembunuhan itu dilakukan sebagai balasan atas penculikan bulan lalu terhadap tiga remaja Israel yang kemudian ditemukan tewas.

Ketegangan meningkat di wilayah tersebut setelah insiden-insiden itu. Israel, yang menyalahkan kelompok militan Hamas atas kematian remaja Israel itu, melakukan serangan udara semalam sebagai tanggapan atas apa yang dikatakan 25 roket yang ditembakkan militan di Gaza ke Israel. Setidaknya sembilan milian Palestina dilaporkan tewas.

Hamas membantah bertanggungjawab atas kematian remaja Israel itu.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk pembunuhan remaja Palestina, Abu Khdeir, dan menelepon ayahnya, Hussein, untuk menyampaikan belasungkawa. Kantor Netanyahu mengatakan pemimpin Israel itu menyatakan kemarahannya "atas pembunuhan tercela terhadap anakmu."

Banyak protes dilakukan dalam beberapa hari ini di Yerusalem dan kota-kota Arab di Israel atas pembunuhan itu. Seorang warga Amerika, sepupu Abu Khdeir, ditahan dalam salah satu protes itu dan diduga dipukuli polisi Israel. Seorang hakim membebaskannya hari Minggu, tetapi memerintahkan penahanan rumah terhadapnya selama sembilan hari.