Para pejabat Pakistan mengatakan 13 orang meninggal dunia setelah minum sirup obat batuk yang diduga beracun.
Korban tewas itu terjadi di kota Lahore dalam tiga hari ini. Polisi hari Senin mengatakan sebagian besar korban tewas yang jatuh sakit akibat obat batuk sirup itu adalah pecandu narkoba.
Pihak berwenang menutup paling tidak tiga apotek yang menjual sirup tersebut. Beberapa sampel obat sirup itu telah dikirim ke sebuah laboratorium untuk dianalisa.
Secara terpisah hari Senin, polisi mengatakan mereka menemukan dan mematikan sumbu peledak sebuah bom yang dipasang dibawah mobil seorang pemandu acara televisi terkemuka di Islamabad, ibukota Pakistan.
Kapolda Bani Amin mengatakan bahan peledak seberat setengah kilogram dalam sebuah kaleng timah dipasang dibawah mobil Hamid Mir. Mir, pemandu di televisi GEO, sebelumnya sempat berhenti di sebuah pasar di mana bom itu dipasang di bagian bawah mobilnya.
Tidak jelas siapa pemasang bom, tetapi Mir mengatakan kepada para wartawan ia sempat diancam Taliban Pakistan menyusul liputan media mengenai seorang siswi yang ditembak Taliban bulan Oktober. Kelompok militan itu mengatakan mereka menarget Malala Yousafzai karena ia mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan mengecam Taliban.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik mengatakan hadiah 500.000 dollar ditawarkan bagi siapapun yang mempunyai informasi mengenai bom itu.
Pihak berwenang menutup paling tidak tiga apotek yang menjual sirup tersebut. Beberapa sampel obat sirup itu telah dikirim ke sebuah laboratorium untuk dianalisa.
Secara terpisah hari Senin, polisi mengatakan mereka menemukan dan mematikan sumbu peledak sebuah bom yang dipasang dibawah mobil seorang pemandu acara televisi terkemuka di Islamabad, ibukota Pakistan.
Kapolda Bani Amin mengatakan bahan peledak seberat setengah kilogram dalam sebuah kaleng timah dipasang dibawah mobil Hamid Mir. Mir, pemandu di televisi GEO, sebelumnya sempat berhenti di sebuah pasar di mana bom itu dipasang di bagian bawah mobilnya.
Tidak jelas siapa pemasang bom, tetapi Mir mengatakan kepada para wartawan ia sempat diancam Taliban Pakistan menyusul liputan media mengenai seorang siswi yang ditembak Taliban bulan Oktober. Kelompok militan itu mengatakan mereka menarget Malala Yousafzai karena ia mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan mengecam Taliban.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik mengatakan hadiah 500.000 dollar ditawarkan bagi siapapun yang mempunyai informasi mengenai bom itu.