Tiket Film 'The Interview' Terjual Habis

Manager Donald Melancon memamerkan tiket film "The Interview" di depan gedung biodkop Crest Theater di Los Angeles, California (24/12).

Bioskop-bioskop independen mengatakan mereka bersedia memutar film itu setelah sejumlah jaringan besar bioskop tidak mau memutarnya karena ancaman kekerasan.

Salah seorang sutradara film itu, Evan Goldberg, dan salah seorang bintang filem itu, Seth Rogen, menghadiri pemutaran perdana tengah malam di Los Angeles dan mengucapkan terima kasih kepada para penonton atas dukungan mereka.

Banyak penonton film itu mengatakan tidak ada orang yang berhak memerintahkan apa yang dapat mereka tonton. Para pengelola bioskop mengatakan mereka mengambil sikap yang mendukung kebebasan.

Tiket bioskop-bioskop seluruh Amerika terjual habis hari Kamis (25/12) karena para penonton berbondong-bondong datang untuk menonton film komedi yang kontroversial, The Interview, setelah Sony Pictures mengubah keputusannya menarik kembali film itu.

Bioskop-bioskop independen mengatakan mereka bersedia memutar film itu setelah sejumlah jaringan besar bioskop tidak mau memutarnya karena ancaman kekerasan.

Sony juga membuat film itu tersedia melalui beberapa sarana panggung digital termasuk You Tube, Google Play dan Microsoft Xbox.​

Antrian penonton di Silent Movie Theatre yang menampilkan pemutaran perdana film "The Interview" di Los Angeles, California (24/12).

The Interview adalah kisah yang tidak sungguhan mengenai dua orang wartawan yang direkrut badan intelijen Amerika untuk membunuh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Korea Utara telah mengutuk film itu sebagai penghinaan terhadap kedaulatannya.

Para hacker yang tidak dikenal meretas komputer Sony sebelumnya bulan ini, mencuri infromasi yang sangat rahasia dan berharga. Amerika Serikat menuduh Korea Utara mendalangi serangan cyber tersebut, tuduhan yang dibantah Korea Utara.

Sementara itu, satu lagi serangan cyber terhadap Sony menyebabkan masalah di seluruh Amerika hari Kamis.

Satu kelompok yang menyebut diri mereka "Lizard Squad" mengatakan mereka telah meretas komputer yang mengendalikan PlayStation Sony dan video game system Xbox Live Microsoft.

Orang yang menerima pesawat tersebut sebagai hadiah Natal tidak dapat menghubungkannya dengan jaringan untuk memainkan game itu dengan para pengguna lain.

Sony dan Microsoft tidak memberi alasan atas kemacetan itu dan hanya mengatakan mereka sedang bekerja untuk memperbaiki masalah tersebut.​