Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, mengatakan ia berharap dapat mengunjungi kedutaan besar AS yang baru di London, seminggu setelah Presiden Donald Trump menolak menghadiri acara peresmian kedutaan baru.
Tillerson akan berada di London, Minggu (21/1), pada awal lawatan delapan hari ke seluruh Eropa. Namun juru bicara Departemen Luar Negeri, Heather Nauert, mengatakan kepada wartawan Kamis (18/1), tidak ada penyambutan resmi yang direncanakan untuk kunjungan Tillerson.
Dia mengatakan bahwa Tillerson telah dijadwalkan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, dan Penasihat Keamanan Nasional, Mark Sedwill untuk membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama di seluruh dunia, termasuk Iran, Suriah, Libya, Korea Utara dan Ukraina.
Jumat (12/1) pekan lalu, Trump membatalkan rencana untuk membuka kedutaan pada Februari, dengan mengatakan dia tidak ingin memberikan dukungan kepada "kesepakatan buruk,” yang menurut dia secara salah telah disetujui oleh pemerintahan Obama. Keputusan untuk menjual kedutaan lama sebenarnya diambil sewaktu pemerintahan George W. Bush dan dilaporkan penjualan itu didorong oleh masalah keamanan.
Pada 23 Januari, Tillerson akan mengadakan pembicaraan di Paris dengan pejabat senior Perancis dan menghadiri peluncuran Kemitraan Internasional melawan Kekebalan dari Hukum Atas Penggunaan Senjata Kimia.
Kemudian dia akan melakukan perjalanan ke Davos, Swiss, untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia 2018 yang berlangsung 24 Januari-26 Januari. [ps/jm]