Di tengah meningkatnya ketegangan regional, Menlu Amerika Rex Tillerson memulai kunjungan ke lima negara Timur Tengah di ibu kota Mesir, Kairo, di mana ia menyerukan agar pemilu presiden bulan depan transparan dan kredibel. Tillerson hari Senin bertemu dengan Menlu Mesir Sameh Shoukri dan membahas sejumlah topik termasuk kerjasama ekonomi dan militer, dan perang melawan teroris.
Menlu Tillerson mengadakan konferensi pers bersama dengan Menlu Mesir Sameh Shoukri di kompleks kementrian luar negeri, menyoroti topik yang menjadi perhatian kedua negara, termasuk perang melawan teroris dan keprihatinan Amerika mengenai pemilihan presiden Mesir. Keduanya menekankan sepakat untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing.
Tillerson mengatakan ia dan Shoukri membahas "dukungan dan perlindungan HAM dan peran penting masyarakat madani di Mesir," serta isu-isu yang berkaitan dengan pemilihan presiden Mesir bulan Maret mendatang, di mana Presiden Abdel Fattah el-Sissi yang berkuasa mencalonkan diri hampir tanpa penantang.
"Amerika, seperti halnya di semua negara, mendukung proses pemilihan yang transparan dan kredibel dan semua warga diberi hak dan kesempatan untuk ikut secara bebas dan adil," tandas Tillerson.
Ketika ditanya mengenai dugaan adanya penindasan politik di Mesir, Menlu Shoukri menanggapi bahwa proses politik membutuhkan waktu yang lama untuk berubah tapi warga Mesir telah menyampaikan suara mereka lewat kotak suara dan mengganti pemerintahannya beberapa kali selama 7 tahun terakhir:
"Pembangunan di bidang sosial dan politik merupakan sebuah proses evolusi. Saya kira dalam 11 tahun terakhir, rakyat Mesir telah menunjukkan komitmen, tekad dan kemampuannya untuk mengubah arah serta menunjukkan ketidakpuasannya jika merasa tidak puas. Mereka mampu mengubah dua pemerintahan dalam tujuh tahun terakhir dan sudah mengadakan pemilihan legislatif dan mengetahui cara melindungi hak dan menyampaikan pendapatnya," kata Shoukri.
Menlu Tillerson menekankan Amerika dan Mesir bertekad untuk bersama-sama memerangi teroris , dan Mesir adalah anggota penting koalisi pimpinan Amerika melawan kelompok ISIS.
Mesir hari Jumat memulai operasi anti-teroris di seluruh negeri, yang disebut Sinai 2018, dan meluncurkan serangan udara terhadap sasaran-sasaran teroris, termasuk gudang senjata, dan berusaha mengacaukan rute pasokan senjata dari Libya dan Gaza.
Tillerson juga bertemu dengan Presiden el-Sissi di istana kepresidenan al Ittihadiya, sebelum menuju ke bandara dan melanjutkan lawatannya ke Kuwait, Lebanon, Yordania, dan Turki. [my/ii]