Tim inspeksi PBB di Suriah dijadwalkan melanjutkan penyelidikan mereka di tempat dimana diduga terjadi serangan senjata kimia, Selasa (27/8).
Tim inspeksi PBB memulai pekerjaan mereka di pinggiran kota Damaskus hari Senin, termasuk mengambil contoh-contoh darah korban serangan itu pekan lalu, yang menurut para aktivis dan gerilyawan dilakukan oleh pasukan Suriah. Pemerintah Suriah menyangkal telah menggunakan senjata kimia.
Juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan tim inspeksi PBB puas dengan pertemuan mereka bersama dokter dan para korban.
Pekerjaan tim inspeksi PBB itu tertunda setelah beberapa penembak jitu yang tidak diketahui identitasnya merusak salah satu dari mobil tim PBB itu, di suatu daerah yang terletak diantara daerah yang dikuasai pasukan pemerintah dan para pemberontak. Kedua pihak saling menyalahkan atas terjadinya tembak-menembak itu.
Sementara itu sekutu-sekutu internasional dan kelompok penentang Presiden Bashar Al Assad mempertimbangkan manfaat dan konsekuensi intervensi militer.
Rusia dan Iran telah mengingatkan konsekuensi drastis di bagi kawasan itu jika terjadi serangan militer dari pihak luar kepada Suriah.
Menteri luar negeri dari setiap negara menyampaikan pernyataan hari Selasa, sehari setelah para pejabat dari Amerika, Inggris, Perancis dan Turki membahas kemungkinan tindakan terhadap Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich mengingatkan untuk tidak mengambil tindakan apapun tanpa melalui Dewan Keamanan PBB dan mendesak Amerika dan seluruh masyarakat internasional untuk bertindak sesuai Piagam PBB.
Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel mengatakan tindakan apapun yang diambil “akan sesuai dengan masyarakat internasional “ dan hukum.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Senin mengatakan Barat tidak dapat menemukan bukti bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia. Ia menuduh negara-negara itu “histeria” dan mengingatkan bahwa tindakan militer apapun merupakan “pelanggaran hukum internasional”.
Juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan tim inspeksi PBB puas dengan pertemuan mereka bersama dokter dan para korban.
Pekerjaan tim inspeksi PBB itu tertunda setelah beberapa penembak jitu yang tidak diketahui identitasnya merusak salah satu dari mobil tim PBB itu, di suatu daerah yang terletak diantara daerah yang dikuasai pasukan pemerintah dan para pemberontak. Kedua pihak saling menyalahkan atas terjadinya tembak-menembak itu.
Sementara itu sekutu-sekutu internasional dan kelompok penentang Presiden Bashar Al Assad mempertimbangkan manfaat dan konsekuensi intervensi militer.
Rusia dan Iran telah mengingatkan konsekuensi drastis di bagi kawasan itu jika terjadi serangan militer dari pihak luar kepada Suriah.
Menteri luar negeri dari setiap negara menyampaikan pernyataan hari Selasa, sehari setelah para pejabat dari Amerika, Inggris, Perancis dan Turki membahas kemungkinan tindakan terhadap Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich mengingatkan untuk tidak mengambil tindakan apapun tanpa melalui Dewan Keamanan PBB dan mendesak Amerika dan seluruh masyarakat internasional untuk bertindak sesuai Piagam PBB.
Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel mengatakan tindakan apapun yang diambil “akan sesuai dengan masyarakat internasional “ dan hukum.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Senin mengatakan Barat tidak dapat menemukan bukti bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia. Ia menuduh negara-negara itu “histeria” dan mengingatkan bahwa tindakan militer apapun merupakan “pelanggaran hukum internasional”.