Tim PBB yang menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh ISIS di Irak mengumumkan bahwa tim tersebut akan meninggalkan Irak pada musim gugur tahun ini.
Seorang pejabat PBB mengatakan, “Permintaan dari Pemerintah Irak pada tahun 2017, dan pembentukan Tim oleh Dewan Keamanan ini sebagai tanggapan, membuka jalan bagi enam tahun kerja yang telah memungkinkan Tim untuk menilai secara hukum bahwa tindakan yang dilakukan oleh ISIS di Irak dapat dianggap sebagai kejahatan internasional.”
Ana Peyró Llopis, Penjabat Penasihat Khusus dan Kepala Tim Investigasi PBB untuk Mempromosikan Akuntabilitas atas Kejahatan yang Dilakukan oleh Da'esh/ISIS di Irak Berbicara di Dewan Keamanan pada Rabu (5/6). Llopis mengatakan timnya telah memulai penarikan diri dan likuidasi untuk memastikan penarikan yang teratur dari Irak pada 17 September 2024, sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan 2697.
BACA JUGA: Pakistan Klaim Telah Membunuh Puluhan ‘Teroris’ yang Berbasis di Afghanistan“Tahun ini menandai peringatan 10 tahun sejak ISIS mendeklarasikan diri sebagai kekhalifahan. Sepuluh tahun kemudian, seruan untuk menuntut pertanggungjawaban mereka atas kejahatan internasional yang mereka lakukan di Irak tetap ada.”
Ia menambahkan, “Sebagaimana diamanatkan oleh Dewan ini, Tim telah berkontribusi untuk menjawab seruan ini dengan menilai secara faktual dan legal bahwa tindakan yang dilakukan oleh ISIS di Irak antara tahun 2014 dan 2017 dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida.”
Mohammed Sahib Mejid Marzooq, Wakil Perwakilan Tetap Irak di PBB, mengatakan bahwa sikap pemerintahnya terhadap terorisme “selalu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberantas momok yang berbahaya ini.”
“Irak tidak akan menyia-nyiakan upaya, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan tidak peduli berapa lama penundaan yang terjadi, Irak tidak akan menyia-nyiakan upaya sampai keadilan dan pertanggungjawaban tercapai bagi mereka yang tangannya berlumuran darah warga Irak dan semua kejahatan yang dilakukan oleh ISIS.” [my/jm]