Teknik injeksi gen tunggal untuk merangsang penciptaan alat pacu jantung alami, bisa menjadi kemajuan besar dalam upaya menemukan terapi biologis baru untuk mengobati penyakit jantung.
Para periset di Cedars-Sinai Heart Institute di Los Angeles menciptakan alat pacu jantung alami dengan menyisipkan gen tunggal yang disebut Tbx18 ke dalam virus dan menyuntikkan virus yang sudah direkayasa itu ke jantung marmut yang dibiakkan agar menderita aritmia.
Gen itu memicu penciptaan replika sel pacu jantung yang terletak di bilik kanan atas jantung. Tbx18 mengubah sel-sel otot jantung menjadi menjadi sel-sel pacu jantung alami.
Direktur institut itu, Eduardo Marban, mengatakan sel pacu jantung yang disebut sino-atrial node (SAN) adalah kumpulan sekitar 10.000 sel diantara 10 miliar sel yang membentuk otot jantung. Katanya SAN baru yang diciptakan dengan rekayasa gen itu memiliki struktur yang sama dengan sel pacu jantung alami."Jika kita memberi ilmuwan yang mengkhususkan diri di bidang ini data untuk melihat dan membandingkan sel pacu jantung alami - yang menurut saya sangat langka - dengan yang kami ciptakan dengan menyuntikkan sebuah gen ke dalam sel jantung biasa, mereka akan kesulitan membedakannya," paparnya.
Marban memperkirakan lima sampai enam miliar dolar dihabiskan setiap tahun di seluruh dunia untuk alat pacu jantung elektronik bagi jutaan pasien. Tapi alat pacu jantung buatan memiliki kelemahan yang serius. Perangkat yang ditanam itu dapat menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa dan setiap lima sampai tujuh tahun pasien harus menjalani pembedahan untuk mengganti baterainya.
Selain itu, Marban mencatat bahwa perangkat yang diprogram secara eksternal tidak bekerja dengan baik pada semua pasien, sementara yang lain terlalu parah untuk menggunakannya.
Dalam dua tahun, Marban mengatakan para peneliti berencana untuk melakukan uji coba terapi gen itu pada pasien jantung yang paling parah untuk membuktikan terapi biologi ini aman dan efektif pada manusia."Pada dasarnya, yang kami cari adalah pasien yang sudah memiliki alat pacu jantung elektronik, yang mengalami infeksi parah dan alat pacu jantung elektroniknya perlu dicabut. Selama pasien lepas dari alat pacu jantung elektronik, jantung mereka perlu dipertahankan dengan beberapa cara, dan kami berharap kami akan mampu menciptakan alat pacu jantung biologis untuk menjaga detak jantung selagi menunggu perawatan berikutnya," paparnya lagi.
Mungkin terapi biologis ini baru tersedia beberapa tahun lagi bagi pasien jantung yang butuh alat pacu.
Artikel mengenai penciptaan alat pacu jantung alami ini dimuat dalam jurnal Nature Biotechnology.
Gen itu memicu penciptaan replika sel pacu jantung yang terletak di bilik kanan atas jantung. Tbx18 mengubah sel-sel otot jantung menjadi menjadi sel-sel pacu jantung alami.
Direktur institut itu, Eduardo Marban, mengatakan sel pacu jantung yang disebut sino-atrial node (SAN) adalah kumpulan sekitar 10.000 sel diantara 10 miliar sel yang membentuk otot jantung. Katanya SAN baru yang diciptakan dengan rekayasa gen itu memiliki struktur yang sama dengan sel pacu jantung alami."Jika kita memberi ilmuwan yang mengkhususkan diri di bidang ini data untuk melihat dan membandingkan sel pacu jantung alami - yang menurut saya sangat langka - dengan yang kami ciptakan dengan menyuntikkan sebuah gen ke dalam sel jantung biasa, mereka akan kesulitan membedakannya," paparnya.
Marban memperkirakan lima sampai enam miliar dolar dihabiskan setiap tahun di seluruh dunia untuk alat pacu jantung elektronik bagi jutaan pasien. Tapi alat pacu jantung buatan memiliki kelemahan yang serius. Perangkat yang ditanam itu dapat menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa dan setiap lima sampai tujuh tahun pasien harus menjalani pembedahan untuk mengganti baterainya.
Selain itu, Marban mencatat bahwa perangkat yang diprogram secara eksternal tidak bekerja dengan baik pada semua pasien, sementara yang lain terlalu parah untuk menggunakannya.
Dalam dua tahun, Marban mengatakan para peneliti berencana untuk melakukan uji coba terapi gen itu pada pasien jantung yang paling parah untuk membuktikan terapi biologi ini aman dan efektif pada manusia."Pada dasarnya, yang kami cari adalah pasien yang sudah memiliki alat pacu jantung elektronik, yang mengalami infeksi parah dan alat pacu jantung elektroniknya perlu dicabut. Selama pasien lepas dari alat pacu jantung elektronik, jantung mereka perlu dipertahankan dengan beberapa cara, dan kami berharap kami akan mampu menciptakan alat pacu jantung biologis untuk menjaga detak jantung selagi menunggu perawatan berikutnya," paparnya lagi.
Mungkin terapi biologis ini baru tersedia beberapa tahun lagi bagi pasien jantung yang butuh alat pacu.
Artikel mengenai penciptaan alat pacu jantung alami ini dimuat dalam jurnal Nature Biotechnology.