Jumlah korban tewas akibat ledakan besar di dekat ibu kota Republik Dominika, pada Selasa (15/8), naik menjadi 10 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Petugas pemadam kebakaran masih mencari korban lainnya di antara puing-puing yang masih membara, sementara orang-orang menangis di luar gedung rumah sakit, mencari keluarga dan kerabat mereka yang masih hilang.
“Istri saya. Di mana ia? Jika ia hilang, ia seharusnya ada di salah satu toko. Ia tadi berbelanja di salah satu toko,” kata suami salah seorang korban yang masih hilang kepada Associated Press.
Presiden Luis Abinader mengunjungi San Cristobal, yang terletak di barat Ibu Kota Sango Domingo, untuk menemui orang-orang yang terdampak. Ia mengatakan, 11 orang masih dinyatakan hilang dan pihak berwenang masih berupaya memadamkan api di tengah bangunan-bangunan yang runtuh dan kendaraan yang hangus.
Lebih dari 50 orang terluka dalam ledakan yang terjadi di sebuah pusat perdagangan yang padat di Kota San Cristobal pada Senin (14/8). Sedikitnya 36 korban luka masih dirawat di rumah sakit.
Asap masih menyelimuti pusat kota pada Selasa, namun penyebab ledakan itu masih belum jelas. Pihak berwenang belum memberikan perkiraan awal jumlah kerusakan. [rd/rs]