Tim SAR Lanjutkan Pencarian Badan Pesawat AirAsia, Korban Tewas

Tim SAR membawa puing-puing AirAsia QZ8501 yang dibawa ke pantai oleh helikopter AL Singapura di pangkalan udara Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 4 Januari 2015.

Tim SAR Indonesia hari Minggu (4/1) melanjutkan pencarian puing-puing pesawat penumpang AirAsia setelah menemukan empat “benda besar” di Laut Jawa sehari sebelumnya.

Mereka berjuang ditengah hujan dan ombak yang terus bergulung untuk mencapai apa yang diyakini sebagai badan utama pesawat itu agar bisa mengambil mayat-mayat dan kotak hitam perekam data penerbangan.

Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soelistyo hari Sabtu mengatakan ke-empat benda besar itu ditemukan di lokasi pencarian prioritas, dan benda yang terbesar berukuran panjang 18 meter.

Pihak berwenang mengatakan sejauh ini 30 mayat telah diangkut dari laut. Pesawat Airbus A320 itu mengangkut 162 penumpang dan awak ketika hilang dari radar hari Minggu lalu dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.

Dalam laporan terbaru, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan kondisi cuaca ikut menyebabkan jatuhnya pesawat itu di Laut Jawa. Laporan itu menyebutkan pesawat itu terbang di tengah cuaca buruk yang sulit dihindari.

Para pejabat mengatakan pencarian alat perekam data penerbangan pesawat itu, yang berfungsi mengirim sinyal bahaya, mungkin terhambat oleh terlalu banyaknya perahu pencari di lokasi itu.

Toos Sanitiyoso, seorang penyidik pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), mengatakan banyaknya jumlah kapal mengakibatkan kebisingan sehingga menyulitkan untuk mendeteksi sinyal yang lemah.