Pelajar SMA Laksana Lazuardy Rahman dan teman-temannya mendapat tantangan yang cukup sulit untuk seusia mereka. "Klien kami namanya Nichole Jordan dan kami harus menyiapkan strategi investasi untuknya," kata remaja yang akrab disapa Ardy ini.
Your browser doesn’t support HTML5
Tim dari Sekolah Global Jaya diwakili oleh Ardy sebagai ketua, serta Cho In Seo, Kemas Hanif Arradhin, Adni Dhira Dharmakusuma, Alicia Trevina Oarto, Song Hye Sung, dan Fayara Aretha Kunaefi, semuanya kelas 11.
Selama 10 minggu, para siswa yang menamai timnya Wu-Tang Capital ini menyusun strategi investasi, menganalisa industri dan perusahaan, serta melakukan simulasi investasi dengan uang virtual. Mereka juga menganalisa kepribadian klien dan membuat beberapa program piranti lunak untuk memprediksi keuangan suatu perusahaan; meninjau manajemen risiko; hingga mengukur sentimen pengguna media sosial terhadap suatu perusahaan.
"Kami mengakses Twitter API dan menggunakan data untuk mencari tahu apakah sentimen cuitan-cuitan terbaru mengenai suatu perusahaan atau suatu topik secara umum positif atau negatif," jelas Ardy.
Para siswa ini paham betul tentang investasi dan trading, padahal pelajaran itu tidak diajarkan pernah secara ekstensif di kelas.
Pemenang tahun ini adalah "Sailing to Success," gabungan beberapa SMA di negara bagian Arizona, AS. Penyelenggara mengatakan pemenangnya dipilih berdasarkan kekuatan dan artikulasi strategi tim mereka, bukan pada pertumbuhan portofolio.
Shawn Snyder, kepala strategi investasi Manajemen Kesejahteraan AS Citi dan salah seorang juri, mengatakan keterampilan yang dimiliki para pelajar ini sangat bermanfaat untuk dunia kerja.
"Kompetisi Investasi SMA Global Wharton adalah contoh yang sangat baik mengenai keterampilan yang dibutuhkan untuk berkarir di Wall Street," ujarnya dalam siaran pers. Ia menambahkan, "Kompetisi ini mengharuskan para pelajar untuk fokus pada pengendalian mutu, pengalaman klien, keterampilan presentasi, dan kerja kelompok."
"Kami tak hanya belajar menganalisa keuangan perusahaan, membangun model valuasi, dan melakukan algoritma machine learning, tapi kami juga belajar bekerja sama sebagai satu unit."
Ardy mengimbau anak-anak muda seusianya untuk mulai berinvestasi.
"Terutama kalau memulai sejak usia muda, hasilnya akan sangat besar ketika kita pensiun atau apabila kita menghadapi darurat keuangan di masa depan. Meski investasi ada risikonya, tapi berpotensi untuk melindungi diri kita dari kebutuhan keuangan yang tak terduga." (vm/ab)