Satu tim Taekwondo Korea Utara yang berkunjung ke Korea Selatan dapat memberi jalan ke depan untuk mengurangi ketegangan dengan menggunakan olahraga untuk menegakkan kembali saluran dialog dan kerjasama.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in turut menyaksikan pembukaan Kejuaraan Taekwondo yang sedang diadakan di Muju, Korea Selatan, di mana ia menyambut kedatangan pertukaran Taekwondo antar-Korea yang pertama dalam 10 tahun.
“Saya yakin pada kekuatan olahraga menciptakan perdamaian. Saya gembira bahwa kerjasama pertukaran olahraga pertama antara kedua Korea dalam pemerintahan baru ini telah tercapai melalui pertandingan ini,” kata Presiden Moon.
Pemimpin progresif Korea Selatan yang baru terpilih itu menganjurkan perimbangan sanksi ekonomi internasional yang dikenakan terhadap pemerintahan Kim Jong-un di Korea Utara karena terus melakukan provokasi nuklir dan misil, dengan pendekatan non-politis, termasuk diplomasi olahraga, untuk membina saling percaya dan memperlancar komunikasi.
Kejuaraan Taekwondo Dunia yang diadakan dalam beberapa hari berikut adalah pertandingan terbesar olahraga itu yang pernah diadakan, dengan 973 atlet dari 183 negara.
Taekwondo adalah olahraga yang relatif moderen yang didasarkan pada seni bela-diri kuno Korea dan menjadi terkenal dalam puluhan tahun setelah perpecahan Semenanjung Korea pada akhir Perang Dunia Kedua. Perkembangannya telah dipersulit oleh persaingan tajam antara Utara yang komunis dan Selatan yang kapitalis. [gp]