Tim-tim SAR Mulai Operasi Bantuan di Vanuatu

Topan Pam melanda wilayah Vanuatu di Port Villa, 14 Maret 2015 (Foto: AFP PHOTO / UNICEF Pacific).

Badan PBB UNICEF mengatakan topan itu berdampak pada setidaknya separuh populasi penduduk Vanuatu, termasuk sekitar 54.000 anak.

Para pekerja SAR telah memulai operasi besar-besaran di Vanuatu setelah negara pulau di Pasifik Selatan itu dilanda topan tropis hebat.

Organisasi World Vision memperingatkan mungkin butuh waktu hingga berminggu-minggu untuk mencapai pulau-pulau yang paling terpencil. Pihak berwenang telah mengkonfirmasi delapan orang meninggal akibat topan itu, tetapi banyak laporan lain tentang korban tewas.

Membawa angin berkecepatan hingga 300 kilometer per jam, Topan Pam menghancurkan desa, menggilas bangunan, merobek atap, memutus sambungan listrik dan menumbangkan pepohonan.

Berbicara di Jepang dalam konferensi PBB tentang bencana, Presiden Vanuatu Baldwin Lonsdale hari Sabtu meminta bantuan internasional. Tim PBB dijadwalkan tiba di Vanuatu hari Minggu untuk menganalisa kerusakan akibat topan itu. Para pejabat mengatakan bencana itu mungkin yang terburuk dalam sejarah kawasan itu.

Badan PBB UNICEF mengatakan topan itu berdampak pada setidaknya separuh populasi penduduk Vanuatu, termasuk sekitar 54.000 anak. Organisasi lainnya, Oxfam, mengatakan prioritas utamanya adalah pasokan air, sanitasi dan perlengkapan kebersihan. Organisasi bantuan berharap bisa membawa masuk pasokan hari Minggu jika bandara Port Vila bisa kembali buka.

Pihak berwenang Selandia Baru juga bersiap menghadapi badai itu, yang diprediksi melintasi sebelah utara negara itu hari Minggu dan Senin.

Terletak di sebelah timur Australia, Vanuatu mencakup lebih dari 80 pulau dan membentuk kepulauan seperti huruf Y. Almanak tahunan terbitan CIA (CIA World Factbook) menyebutkan negara itu berpenduduk hampir 267.000 orang.