Timor Leste pada Sabtu (12/11) menyambut keputusan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (The Association of Southeast Asian Nation/ASEAN) untuk "secara prinsip" mengakui negara kecil itu sebagai anggota ke-11. Hal itu mengisyaratkan berakhirnya upaya selama 11 tahun untuk bergabung dalam blok perdagangan itu.
Duta Besar Timor Leste untuk Kamboja Kupa Lopes berterima kasih kepada Kamboja atas "dukungan yang tak tergoyahkan" dalam mendorong masuknya Timor Leste ke dalam kelompok itu. Ia menambahkan bahwa Dili dengan senang hati mematuhi misi pencari fakta untuk memungkinkan Timor Leste memperoleh keanggotaan penuh tahun depan.
"Kami antusias bergabung dalam ASEAN," katanya kepada VOA di sela-sela KTT Pemimpin ASEAN. "Ini sangat penting bagi Timor Leste, dan ini penting bagi ASEAN juga," katanya.
ASEAN pada Jumat (11/11) mengatakan para anggotanya "pada prinsipnya" setuju untuk mengakui Timor Leste. ASEAN juga memberikan memberikan status pengawas kepada Timor Leste , yang akan memungkinkan negara itu untuk berpartisipasi dalam semua pertemuan ASEAN dan konferensi tingkat tinggi (KTT) hingga keanggotaan penuh diraih.
ASEAN mengatakan dalam pernyataan bahwa pengakuan penuh akan diraih "setelah mempertimbangkan Misi Pencari Fakta untuk Timor Leste yang dilakukan oleh Masyarakat Politik Keamanan ASEAN, Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN."
Pernyataan itu mengatakan bahwa "peta jalan berbasis kriteria objektif untuk keanggotaan penuh Timor-Leste termasuk berdasarkan tonggak sejarah yang diidentifikasi dalam laporan” misi pencarian fakta akan diformalkan oleh Dewan Koordinasi ASEAN.
Lopes mengatakan laporan final dari dewan koordinasi itu akan diajukan dalam KTT tahun depan di Jakarta, Indonesia untuk diadopsi bersamaan dengan permintaan resmi negaranya untuk menjadi anggota. Timor Leste memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 2002. [vm/ft]