Sebuah laporan baru mengatakan hampir 3.000 janin bayi perempuan kemungkinan telah digugurkan di Taiwan tahun lalu sebagai akibat dari keinginan tradisional untuk mendapatkan bayi laki-laki.
Media Taiwan melaporkan hari Minggu bahwa rasio kelahiran 109 bayi laki-laki berbanding 100 bayi perempuan di pulau itu tahun lalu. Chiu Shu-ti, direktur jenderal Badan Promosi Kesehatan, mengatakan, rasio normal di Taiwan adalah kira-kira 103-106 bayi laki-laki berbanding 100 bayi perempuan. Ia mengatakan tingkat yang tidak seimbang itu menunjukkan kira-kira 3.000 janin bayi perempuan digugurkan.
Badan itu meluncurkan penyidikan bulan lalu setelah menemukan 10 dari setiap 11 bayi yang lahir di sebuah klinik di Taipei tahun lalu adalah bayi laki-laki. Sembilan dari setiap 10 bayi yang lahir di rumah sakit lain di ibukota dalam periode yang sama juga bayi laki-laki.
Pejabat pemerintah telah meminta dua rumah sakit untuk mengeluarkan bukti bahwa pihaknya tidak berupaya menghindari bayi perempuan dilahirkan. Belum ada tanggapan langsung dari rumah sakit.
Menurut hukum di Taiwan, profesional medis yang ketahuan melakukan praktek pengguguran janin bayi berdasarkan jenis kelamin bisa dikenai denda hingga 17.500 dolar.
Tingkat Kelahiran Bayi Laki-Laki di Taiwan Lebih Tinggi dari Bayi Perempuan
Sekitar 3.000 janin bayi perempuan kemungkinan telah digugurkan di Taiwan tahun lalu, akibat keinginan mendapatkan bayi laki-laki.