Tingkat Kelahiran di Rusia Tahun 2024 di Titik Terendah dalam Seperempat Abad

ILUSTRASI - Seorang perempuan Rusia menggendong bayinya saat meninggalkan zona pemeriksaan paspor setibanya di bandara Domodedovo Moskow, Rusia, Rabu, 23 Januari 2013. (Alexander Zemlianichenko/AP)

Rusia mencatat tingkat kelahiran terendah sejak 1999 dalam enam bulan pertama tahun ini, demikian menurut data resmi yang dipublikasikan hari Senin (9/9). Angka kelahiran pada bulan Juni tercatat kurang dari 100 ribu, menandai penurunan pertama bulanan.

Menurunnya tingkat kelahiran dan meningkatnya kematian telah menyebabkan penurunan populasi Rusia. Ini menimbulkan masalah bagi Rusia ketika Kremlin melancarkan perang yang berlarut-larut di Ukraina. Moskow memulai invasi skala penuhnya ke Ukraina pada 1 Februari 2022.

Kremlin pada Juli lalu menyebut tingkat kelahiran yang rendah di Rusia sebagai malapetaka bagi negara itu.

Berdasarkan data yang diterbitkan badan statistik Rosstat, 599.600 anak-anak lahir di Rusia pada semester pertama 2024, lebih sedikit 16 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 dan merupakan jumlah terendah sejak 1999.

Pada bulan Juni, jumlah bayi baru lahir berkurang 6% menjadi 98.600. Ini merupakan kali pertama jumlah tersebut turun di bawah 100 ribu, lapor media Rusia.

Penurunan alami populasi Rusia meningkat tahun ini, dengan 325.100 kematian yang tercatat antara Januari dan Juni, atau 49 ribu lebih banyak daripada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan populasi ini sedikit diimbangi oleh pertumbuhan migran 20,1 persen pada periode Januari-Juni, menurut data itu.

Mengutip pernyataan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov bulan Juli lalu, kantor berita pemerintah Rusia melaporkan penurunan angka kelahiran ini “sebagai bencana bagi masa depan bangsa.”

Nina Ostanina, Kepala Komite Perlindungan Keluarga di Duma, majelis rendah di parlemen Rusia, mengatakan kepada kantor berita pemerintah RIA bahwa diperlukan “operasi demografi khusus” untuk menaikkan angka kelahiran. “Kita harus mengatur diri dan melakukan operasi khusus lainnya,” kata Ostanina. “Seperti hanya operasi militer khusus – ini operasi demografi khusus.”

Moskow menyebut aksinya di Ukraina sebagai “operasi militer khusus,” sedangkan Kyiv dan sekutu-sekutunya menyebut itu sebagai agresi tanpa provokasi untuk merebut wilayah. [uh/em]