Tingkat Kemiskinan di Filipina Turun Selagi Ekonomi Menguat

Logo di depan kantor pusat Asian Development Bank (ADB) di Manila, Filipina, 2 September 2010. (Foto: dok).

Angka kemiskinan di Filipina, masalah pembangunan kronis yang membuat negara terpencil di Asia itu menurun, karena menguatnya ekonomi yang diikuti oleh penciptaan lapangan kerja.

Tingkat kemiskinan resmi negara kepulauan itu turun menjadi 21 persen pada paruh pertama tahun lalu dari 27,6 persen pada paruh pertama 2015. Demikian seperti dikatakan oleh Presiden Rodrigo Duterte dalam pidato kenegaraan 22 Juli lalu.

Pertumbuhan ekonomi enam persen plus sejak 2012 telah membantu penciptaan lapangan kerja, terutama di kota-kota seperti ibu kota Manila, kata para ekonom yang mengamati negara itu.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (Foto: dok).

Kemiskinan di negara-negara Asia telah menurun dari 47,3 persen pada tahun 1990 menjadi 16,1 persen pada tahun 2013, menurut data Bank Dunia. Pekerjaan pabrik, sering didorong oleh industri manufaktur untuk ekspor, telah memicu pertumbuhan ekonomi, terutama di China.

Kemiskinan berkepanjangan di Filipina sebagian besar karena kurangnya pekerjaan di pedesaan, kata para ekonom. Pertanian dan penangkapan ikan yang belum berkembang merupakan mata pencaharian utama sebagian besar penduduk negara dengan 7.100 pulau itu. Para pengusaha asing sering menghindari Filipina karena lokasinya yang terpencil, dibandingkan dengan negara-negara di benua Asia, dan kurangnya infrastruktur yang dibutuhkan oleh operator pabrik untuk mengirimkan barang. [lt/ab]