Sebuah kajian intelijen Amerika terbaru mengatakan Tiongkok diperkirakan akan melampaui Amerika sebagai ekonomi terbesar di dunia pada 2030.
Sebuah kajian yang dirilis Senin (10/12) oleh Dewan Intelijen Nasional pada Kantor Direktur Intelijen Nasional memperkirakan Tiongkok diperkirakan akan melampaui Amerika sebagai ekonomi terbesar di dunia pada 2030, namun Amerika tetap menjadi pemimpin utama.
Asia akan melampaui Amerika Utara dan Eropa secara keseluruhan – dalam besaran PDB (Produk Domestik Bruto), jumlah populasi, belanja militer dan investasi teknologi, menurut laporan tersebut.
Laporan itu mengatakan dunia akan melihat kelas menengah yang sangat berkembang pada 2030, dan untuk pertama kalinya mayoritas populasi dunia tidak berada di bawah garis kemiskinan.
Laporan itu juga mengatakan Amerika sangat mungkin akan mandiri secara energi, sementara Rusia, Eropa dan Jepang diperkirakan akan mengalami kemunduran ekonomi yang lambat.
Kajian tersebut juga memperkirakan Timur Tengah akan tetap menjadi kawasan paling resah di dunia, dan perang di Asia dan Timur Tengah mungkin melibatkan elemen nuklir sehingga konflik lebih sulit dikekang dan berdampak global.
Dewan Intelijen Nasional menerbitkan laporan tren global setiap empat tahun. Laporan itu adalah analisa informasi dari komunitas intelijen Amerika dan para pakar di Amerika dan luar negeri.
Asia akan melampaui Amerika Utara dan Eropa secara keseluruhan – dalam besaran PDB (Produk Domestik Bruto), jumlah populasi, belanja militer dan investasi teknologi, menurut laporan tersebut.
Laporan itu mengatakan dunia akan melihat kelas menengah yang sangat berkembang pada 2030, dan untuk pertama kalinya mayoritas populasi dunia tidak berada di bawah garis kemiskinan.
Laporan itu juga mengatakan Amerika sangat mungkin akan mandiri secara energi, sementara Rusia, Eropa dan Jepang diperkirakan akan mengalami kemunduran ekonomi yang lambat.
Kajian tersebut juga memperkirakan Timur Tengah akan tetap menjadi kawasan paling resah di dunia, dan perang di Asia dan Timur Tengah mungkin melibatkan elemen nuklir sehingga konflik lebih sulit dikekang dan berdampak global.
Dewan Intelijen Nasional menerbitkan laporan tren global setiap empat tahun. Laporan itu adalah analisa informasi dari komunitas intelijen Amerika dan para pakar di Amerika dan luar negeri.