Amnesti Internasional terkejut atas laporan bahwa aktivis HAM Tiongkok telah dikembalikan ke penjara.
Kantor berita resmi Tiongkok – Xinhua – hari Jumat mengatakan Gao Zhisheng telah dikirim kembali ke penjara untuk tiga tahun setelah pengadilan Beijing memutuskan ia telah melanggar sejumlah syarat hukuman percobaannya.
Wakil Direktur Amnesti Internasional Wilayah Asia-Pasifik Catherine Baber mengeluarkan pernyataan, dengan menyebut berita itu sangat mengejutkan. Ia mengatakan tidak ada kabar apapun tentang keberadaan Gao selama 20 bulan, dan keluarganya tidak pernah tahu apakah ia hidup atau mati.
Sebuah laporan singkat dari Xinhua merupakan yang pertama tentang keberadaan Gao atau statusnya sejak ia keluar sebentar dari penjara rahasia pada bulan April 2010.
Catherine Baber mengatakan tidak ada yang sah dalam cara penanganan kasus Gao Zhisheng oleh pemerintah Tiongkok.
Gao dijatuhi hukuman tiga tahun penjara tahun 2006 karena menghasut tindakan subversi. Ia dikenai masa percobaan lima tahun, yang menyelamatkannya dari penjara, tetapi ia telah ditahan tanpa dakwaan hampir secara terus menerus sejak tahun 2009.
Isteri Gao, Geng He, pergi ke Amerika pada awal tahun 2009 bersama kedua anaknya.
Aktivis yang kerap mengkritik pemerintah Tiongkok itu, telah memperjuangkan hak-hak sejumlah warga Tiongkok yang paling rentan – termasuk warga Kristen dan pekerja tambang yang bekerja dalam kondisi berbahaya.
Sejumlah aktivis HAM kerap menyebut kasus Gaos dan kasus Liu Xiaobo – seorang akademisi yang juga dipenjara dan menerima hadiah Nobel Perdamaian 2010, sebagai contoh-contoh apa yang mereka sebut sebagai peningkatan tekanan Partai Komunis Cina terhadap para aktivis HAM di Tiongkok.