Tiongkok Langgar Aturan Konservasi Harimau

Satu dari 16 anak harimau disita dari para pedagang satwa liar. Anak harimau ini diyakini telah dipelihara di sebuah peternakan di Thailand untuk diperdagangkan ke Tiongkok (Foto: dok).

Sebuah kelompok lingkungan telah menuduh pemerintah Tiongkok mendukung perdagangan gelap kulit harimau dan bagian tubuh lainnya, meskipun telah menandatangani inisiatif global untuk melindungi binatang itu.
Environmental Investigation Agency (EIA) yang berbasis di London pada hari Selasa (26/2) mengatakan pihaknya telah menyingkap perdagangan dalam negeri yang dilegalkan untuk kulit harimau yang dikembangbiakkan dan dijual sebagai dekorasi rumah mewah.

Menurut kelompok itu, peternakan yang menerima dukungan dan dana dari Badan Kehutanan Negara, telah merangsang permintaan untuk bagian tubuh harimau, dan mendorong perburuan harimau liar dan kucing besar lainnya di seluruh Asia.

Kelompok itu dikabarkan juga telah menemukan surat pemberitahuan rahasia pemerintah yang mengijinkan penjualan anggur tulang harimau, yang diperkirakan memiliki kualitas obat di beberapa wilayah Tiongkok.

Tiongkok telah menandatangani Konvensi PBB mengenai Perdagangan Internasional Spesies Yang Terancam Punah. Konvensi itu melarang perdagangan bagian tubuh harimau dan produk harimau serta menyerukan larangan perdagangan dalam negeri.

Selasa ini, seorang juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan pemerintah menempatkan perlindungan satwa liar, termasuk harimau, pada posisi sangat penting.