Tiongkok telah mempertahankan denda pajak sebesar US$2,4 juta atas seniman pembangkang Ai Weiwei, yang mengatakan tuduhan itu bermotif politik.
Berbicara kepada wartawan di luar gedung pengadilan Beijing hari Kamis, seniman yang diakui internasional itu menyebut keputusan pengadilan tersebut “tidak tahu malu,” dengan mengatakan pengacaranya tidak diizinkan mengajukan argumentasinya.
Ini adalah kedua kalinya Ai meminta pengadilan membatalkan denda biro pajak Beijing terhadap perusahaannya, Fake Cultural Department Limited, yang memasarkan karyanya.
Ai, yang mengatakan tampaknya perusahaannya harus membayar denda itu, mengatakan keputusan pengadilan tersebut menunjukkan tidak ada keadilan di Tiongkok.
Para pendukungnya mengatakan kasus tersebut adalah bagian dari usaha pemerintah untuk membungkam kritikus pemerintah yang paling terkenal, yang berbicara untuk membela hak azasi manusia melalui media dan melalui karya seninya.
Ini adalah kedua kalinya Ai meminta pengadilan membatalkan denda biro pajak Beijing terhadap perusahaannya, Fake Cultural Department Limited, yang memasarkan karyanya.
Ai, yang mengatakan tampaknya perusahaannya harus membayar denda itu, mengatakan keputusan pengadilan tersebut menunjukkan tidak ada keadilan di Tiongkok.
Para pendukungnya mengatakan kasus tersebut adalah bagian dari usaha pemerintah untuk membungkam kritikus pemerintah yang paling terkenal, yang berbicara untuk membela hak azasi manusia melalui media dan melalui karya seninya.