Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao menegaskan peran negaranya dalam ekonomi dunia, dan mengatakan pada KTT Uni Eropa Asia bahwa sasaran Tiongkok adalah mempertahankan stabilitas nilai tukar mata uang. Wen tampaknya berusaha menangkis desakan Amerika dan Eropa agar mengijinkan mata uang Tiongkok, Yuan, untuk diambangkan. Ia justru menggaris bawahi harapan Asia bahwa negara-negara Eropa merelakan kursi mereka di Dana Moneter Internasional dan menyerahkannya kepada negara-negara Asia.
Para pemimpin dari Eropa dan Asia, yang mewakili lebih dari setengah populasi dunia dan perdagangan dunia, berkumpul di Brussels untuk membahas berbagai isu mulai dari hubungan ekonomi sampai ke perubahan iklim.
Pertemuan Asia Eropa atau ASEM diikuti oleh 48 negara dan dimulai Senin. KTT dua hari itu akan diikuti oleh pertemuan terpisah antara Uni Eropa dan Tiongkok, serta Uni Eropa dan Korea Selatan.
Presiden Dewan Eropa Herman Von Rompuy mengatakan Senin bahwa Uni Eropa berkomitmen pada fokus Asia yang lebih besar, yang katanya, akan merangsang pertumbuhan dan menciptakan lapangan pekerjaan di kedua wilayah itu.
Sementara itu, seorang jurubicara pemerintah Jepang mengatakan PM Naoto Kan dan PM Tiongkok Wen Jiabao telah bertemu hari Senin di sela-sela KTT Asia Eropa itu. Jurubicara itu mengatakan kedua pemimpin sepakat untuk memulai pembicaraan tingkat tinggi guna memperbaiki hubungan kedua negara, yang renggang akibat insiden bulan lalu di perairan yang dipertikaikan.
Hubungan antara kedua negara Asia itu memburuk setelah sebuah kapal nelayan Tiongkok bertubrukan dengan dua kapal patroli Jepang di Laut Cina Timur awal September. Insiden ini terjadi didekat sebuah kepulauan yang diklaim oleh masing-masing negara.
Jurubicara itu mengutip Kan sebagai mengatakan kepada Perdana Menteri Tiongkok bahwa pulau yang dipertikaikan itu merupakan wilayah Jepang. Belum ada konfirmasi langsung dari pihak Tiongkok tentang pertemuan Senin itu atau tentang rencana untuk menyelenggarakan pembicaraan tingkat tinggi.