Tiongkok Terima Utusan Gaddafi dan Delegasi Oposisi Libya

  • Peter Simpson

Utusan Moammar Gaddafi, Abdelati Obeidi berkunjung ke Tiongkok untuk mencari dukungan bagi gencatan senjata.

Petinggi Kementerian Luar Negeri Tiongkok Chen Xiaodong mengumumkan kunjungan oposisi Libya hari Kamis, segera setelah utusan Gaddafi mengakhiri lawatan dua hari untuk mendesak Tiongkok membantu menegakkan gencatan senjata.

Utusan pemimpin Libya berkunjung ke Tiongkok awal minggu ini, mencari bantuan untuk menegakkan gencatan senjata antara pemerintahannya dengan kelompok pemberontak. Hari Kamis petinggi Kementerian Luar Negeri Tiongkok Chen Xiaodong mengungkapkan delegasi kelompok oposisi Libya juga akan segera berada di Tiongkok untuk meminta dukungan Tiongkok.

Chen mengatakan Tiongkok “siap menerima” kelompok pemberontak Libya, walaupun tidak menyatakan tanggal yang pasti.

Para diplomat Tiongkok dan pemimpin-pemimpin kelompok oposisi Libya bertemu di Qatar dan di markas utama kelompok pemberontak di Benghazi.

Para analis memperkirakan Tiongkok mencari peran yang lebih besar sebagai pencipta perdamaian, sehingga bisa mengamankan kebutuhannya akan minyak dari kawasan itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei mengatakan pada konperensi pers hari Kamis bahwa Tiongkok berharap faksi-faksi Libya yang terlibat dalam konflik bersenjata segera memulai gencatan senjata untuk mencegah bencana kemanusiaan lebih jauh.

Hong mengatakan cara-cara politik seperti diskusi dan dialog harus digunakan untuk mengakhiri krisis itu.

Hong juga menegaskan kembali Tiongkok menentang tindakan militer yang melampaui wewenang resolusi Dewan Keamanan PBB. Pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa serangan-serangan udara NATO terhadap posisi-posisi pemerintah di Libya melampaui mandat PBB.

Selama kunjungan dua harinya di Beijing, utusan Gaddafi, Abdelati Obeidi, mengatakan pemerintahnya siap menyetujui gencatan senjata sepenuhnya dan berharap Tiongkok bisa membantu menengahi penyelesaian damai sementara.

Chen Xiaodong, yang disebut media pemerintah Tiongkok sebagai Direktur Jenderal Urusan Asia Barat dan Afrika Barat Kementerian Luar Negeri, mengatakan Tiongkok meningkatkan upayanya untuk membujuk kedua pihak dalam konflik itu mencari “penyelesaian melalui dialog”.

Ia juga mengatakan Tiongkok sedang mempertimbangkan bantuan kemanusiaan tambahan untuk Libya.