Jepang Tolak Tuntutan Permintaan Maaf Tiongkok

Kapal penangkap ikan Tiongkok yang ditahan Jepang di dekat pulau yang dipersengketakan kedua negara.

Beijing mengatakan tindakan penahanan nakhoda kapal nelayan Tiongkok itu melanggar kedaulatan Tiongkok dan hak azasi nakhoda itu.

Jepang telah menolak tuntutan Tiongkok agar meminta maaf dan membayar kompensasi atas penahanan seorang nakhoda kapal penangkap ikan Tiongkok selama dua minggu lebih.

Beberapa jam setelah Jepang membebaskan nakhoda itu, Tiongkok menuntut ganti-rugi dan permintaan maaf atas apa yang disebutnya penahanan yang tidak sah oleh Jepang.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok hari ini mengatakan tindakan itu melanggar kedaulatan Tiongkok dan hak azasi nakhoda itu. Pernyataan itu juga mengatakan bahwa kepulauan yang disengketakan yang menjadi pangkal sengketa diplomatik adalah jelas wilayah Tiongkok.

Sebuah pesawat yang dicharter Tiongkok menerbangkan nakhoda itu, Zhan Qixiong, dari lapangan terbang Jepang Sabtu pagi. Kejaksaan Jepang mengemukakan perselisihan yang mendalam antara Beijing dan Tokyo adalah satu faktor dalam keputusan mereka membebaskan nakhoda tersebut.

Sebelumnya di New York, di mana para pemimpin dunia sedang menghadiri sidang Majelis Umum PBB, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengatakan Jepang dan Tiongkok adalah negara bertetangga yang mempunyai tanggung jawab penting dan harus bekerjasama satu sama lain.