VOA - Petugas gabungan TNI-Polri telah mengevakuasi 8 jenazah korban aksi kekejaman yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Delapan pekerja tower PT Palapa Timur Telematika (PTT) tewas diserang KKB pada 2 Maret lalu.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Aqsha Erlangga, mengatakan petugas gabungan TNI-Polri telah melaksanakan evakuasi 8 korban tersebut, pada hari Senin (7/3) mulai dari pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIT.
"Pemberangkatan evakuasi dimulai dari lokasi Denpenerbad di Timika dengan menggunakan pesawat Rimbun Aviasi Abadi dan empat helikopter," kata Aqsha dalam keterangan resminya kepada VOA, Senin (7/3) sore.
Aqsha menjelaskan, rangkaian proses awal evakuasi itu dimulai dengan menggunakan helikopter Penerbad Bell-412EP/HA-5177 menuju Distrik Beoga.
"Disusul helikopter Komala Indonesia AS 350 B3E/PK-KIE. Lalu, helikopter Komala Indonesia AS 350 B3E/PK-KIH. Kemudian, helikopter Intan Angkasa menuju site repeater B3 Palapa Timur Telematika Beoga dan yang terakhir pesawat Rimbun Aviasi Abadi DHC6-400/PK-OTJ," jelasnya.
Kemudian, pada pukul 11.40 WIT empat helikopter yang melaksanakan evakuasi mendarat di helipad Penerbad Timika membawa seluruh tim gabungan evakuasi korban. Selanjutnya, pada pukul 12.05 WIT pesawat Rimbun Aviasi Abadi DHC6-400/PK-OTJ tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika dari Bandara Sugapa.
"Dengan membawa delapan jenazah karyawan PTT dan tim dari Polres Mimika," ujar Aqsha.
Seluruh jenazah pekerja tower PTT itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk diautopsi dan pemulasaraan. "Semua jenazah dibawa menggunakan empat ambulans," pungkas Aqsha.
Seperti diberitakan sebelumnya, delapan orang dilaporkan tewas diserang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di kawasan Distrik Ilaga di Papua. Delapan karyawan PTT yang sedang melaksanakan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga tewas dalam serangan itu. Dalam insiden itu satu karyawan PTT selamat dari aksi brutal yang dilakukan KKB.
Sementara, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengklaim para korban yang mereka serang bukan masyarakat sipil melainkan mata-mata dari TNI. "Mereka semua anggota intelijen TNI Polri, bahasa pasaran adalah mata-mata," ucapnya kepada VOA, Sabtu (5/3).
Namun, sampai saat ini TPNPB-OPM tak bisa membuktikan pernyataan tersebut.[aa/em]