Sekitar 200 tokoh Hindu dunia dari 15 negara menghadiri pertemuan Hindu dunia "World Hindu Summit" 2012 di Bali, Sabtu (8/6).
Para tokoh Hindu dunia bertemu untuk merumuskan sebuah kesepakatan bersama yang akan dituangkan dalam bentuk piagam Bali. Piagam Bali tersebut nantinya akan berisikan pesan-pesan perdamaian yang akan disebarkan ke seluruh dunia.
Tokoh-tokoh Hindu dunia yang hadir dalam "World Hindu Summit 2012" ini diantaranya berasal dari India, Malaysia, Singapura, Australia, Nepal, Oman, Amerika Serikat, Belgia, Jerman dan Indonesia.
Ketua Panitia World Hindu Summit Dr. KG Dharma Putra memberikan keterangan seusai pembukaan World Hindu Summit di Denpasar pada Sabtu pagi, bahwa para tokoh Hindu dunia ini akan merumuskan kembali pembentukan organisasi Hindu dunia pasca runtuhnya sistem pemerintahan kerajaan Hindu di Nepal.
"(Nantinya akan) terwujud sebuah organisasi Hindu internasional yang kuat. Panitia persiapan (akan) bekerja selama tiga tahun sejak 2012, Mudah-mudahan kita akan bertemu lagi untuk membicarakan hal-hal yang lebih teknis,” ungkap Dr.KG Dharma Putra.
Dharma Putra menyatakan dalam pertemuan tahun ini juga terdapat usulan untuk menjadikan Bali sebagai pusat sekretariat organisasi Hindu internasional. Alasanya, karena masyarakat Bali dinilai mampu mengembangkan nilai-nilai perdamaian dan harmonisasi.
“Pesan harmoni itu muncul dari nusantara, sebuah negara yang katanya penduduknya mayoritas Muslim, tetapi kita di Bali memiliki nilai-nilai keharmonisan dan pemerintah sangat memperhatikan keberadaan aliran keagamaan dan aliran kepercayaan. Sehingga alasan ini dianggap paling tepat (kalau akhirnya) Bali dipilih untuk sebagai pusat lokasi kegiatan Hindu internasional,” kata Dharma Putra.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan rencana untuk menjadikan Bali sebagai pusat sekretariat organisasi Hindu internasional sejalan dengan program pengembangan pembangunan Bali yang berdasarkan spiritual dan budaya
“Ini menjadi basis (yang) sejalan dengan pariwisata budaya kita. (Dalam) Perda yang sedang kita buat sekarang, ada pariwisata budaya, (yang) didalamnya ada spiritual tourism. Kita ingin kembangkan kearah sana,” demikian keterangan gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
Menurut Pastika, yang terpenting saat ini adalah mengembangkan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip kebenaran untuk mewujudkan kehidupan yang damai dan harmonis di dunia.
Tokoh-tokoh Hindu dunia yang hadir dalam "World Hindu Summit 2012" ini diantaranya berasal dari India, Malaysia, Singapura, Australia, Nepal, Oman, Amerika Serikat, Belgia, Jerman dan Indonesia.
Ketua Panitia World Hindu Summit Dr. KG Dharma Putra memberikan keterangan seusai pembukaan World Hindu Summit di Denpasar pada Sabtu pagi, bahwa para tokoh Hindu dunia ini akan merumuskan kembali pembentukan organisasi Hindu dunia pasca runtuhnya sistem pemerintahan kerajaan Hindu di Nepal.
"(Nantinya akan) terwujud sebuah organisasi Hindu internasional yang kuat. Panitia persiapan (akan) bekerja selama tiga tahun sejak 2012, Mudah-mudahan kita akan bertemu lagi untuk membicarakan hal-hal yang lebih teknis,” ungkap Dr.KG Dharma Putra.
Dharma Putra menyatakan dalam pertemuan tahun ini juga terdapat usulan untuk menjadikan Bali sebagai pusat sekretariat organisasi Hindu internasional. Alasanya, karena masyarakat Bali dinilai mampu mengembangkan nilai-nilai perdamaian dan harmonisasi.
“Pesan harmoni itu muncul dari nusantara, sebuah negara yang katanya penduduknya mayoritas Muslim, tetapi kita di Bali memiliki nilai-nilai keharmonisan dan pemerintah sangat memperhatikan keberadaan aliran keagamaan dan aliran kepercayaan. Sehingga alasan ini dianggap paling tepat (kalau akhirnya) Bali dipilih untuk sebagai pusat lokasi kegiatan Hindu internasional,” kata Dharma Putra.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan rencana untuk menjadikan Bali sebagai pusat sekretariat organisasi Hindu internasional sejalan dengan program pengembangan pembangunan Bali yang berdasarkan spiritual dan budaya
“Ini menjadi basis (yang) sejalan dengan pariwisata budaya kita. (Dalam) Perda yang sedang kita buat sekarang, ada pariwisata budaya, (yang) didalamnya ada spiritual tourism. Kita ingin kembangkan kearah sana,” demikian keterangan gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
Menurut Pastika, yang terpenting saat ini adalah mengembangkan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip kebenaran untuk mewujudkan kehidupan yang damai dan harmonis di dunia.