Tokoh oposisi utama dan mantan wakil perdana menteri Rusia, Boris Nemtsov ditembak mati Jumat malam (27/2) di Moskow tengah.
Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan politisi berusia 55 tahun itu ditembak empat kali dari sebuah mobil yang melaju selagi ia menyeberangi jembatan di atas Sungai Moskow, tepat di sebelah kompleks pemerintah.
Polisi mengatakan Nemtsov sedang berjalan bersama seorang perempuan yang mengunjunginya dari Ukraina. Perempuan itu tidak cedera dan sedang ditanyai polisi.
Setelah polisi membawa jenazahnya, orang-orang yang berkabung dan menangis meletakkan bunga dan menyalakan lilin di lokasi penembakan itu.
Kantor berita resmi Itar-Tass mengatakan, Presiden Vladimir Putin “langsung” diberitahu tentang pembunuhan terhadap Nemtsov dan Rusia akan melakukan penyelidikan.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Nemtsov tampaknya ditembak pembunuh bayaran sebagai bentuk provokasi menjelang aksi demonstrasi oleh pihak oposisi hari Minggu.
Presiden Amerika Barack Obama menyebut pembunuhan itu “brutal” dan menghimbau Rusia agar melakukan penyelidikan yang segera dan netral.
"Saya mengagumi keberanian dan pengabdian Nemtsov berjuang menentang korupsi di Rusia," tulis Presiden Obama. "Nemtsov adalah seorang yang tak kenal lelah mendukung negaranya, memperjuangkan warga Rusia untuk mendapatkanhak-haknya."
Nemtsov menjadi wakil perdana menteri Rusia pada tahun 1990an dan sempat dikabarkan akan menggantikan Presiden Boris Yeltsin. Setelah Yeltsin memilih Putin sebagai penerusnya dan kemenangan Putin dalam pemilu tahun 2000, Nemtsov menjadi salah satu tokoh oposisi paling terkemuka di negara itu.