Tokyo Kembali Bukukan Rekor Jumlah Kasus Baru Harian Virus Corona

Para pejalan kaki mengenakan masker saat mengunjungi kawasan Takeshita di Tokyo, di tengah pandemi COVID-19, Rabu, 28 Juli 2021. (AP)

Tokyo, Rabu (28/7), melaporkan 3.177 kasus baru virus corona, rekor harian tertinggi yang tercatat di ibu kota Jepang itu.

Jumlah kasus baru dalam 24 jam terakhir itu memecahkan rekor yang dibukukan sehari sebelumnya, yakni 2.848.

Dengan jumlah kasus baru itu, total kasus di Tokyo hingga saat ini menjadi 206.745 sejak pandemi dimulai awal tahun lalu.

Para pejalan kaki mengenakan masker di tengah pandemi COVID-19 di Tokyo, Rabu, 28 Juli 2021. (AP)


Tokyo berada di bawah keadaan darurat keempat sejak 12 Juli atau kurang dari dua pekan menjelang Olimpiade. Penyelenggaraan Olimpide itu sendiri mendapat banyak tentangan publik karena dikhawatirkan akan memperburuk wabah.

Para ahli mengatakan lonjakan Tokyo didorong oleh varian virus delta baru yang lebih menular.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike dalam konferensi pers di Kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo, Rabu 28 Juli 2021. (Kyodo News via AP)

Gubernur Tokyo Yuriko Koike, Rabu (28/7), mendesak orang-orang muda untuk bekerja sama mengambil langkah-langkah untuk menurunkan jumlah infeksi yang tinggi dan mendapatkan vaksinasi, dengan mengatakan bahwa kegiatan mereka adalah kunci untuk memperlambat lonjakan kasus selama Olimpiade.

Koike mengatakan bahwa mayoritas orang tua telah divaksinasi lengkap dan kasus infeksi di antara mereka sebagian besar telah menurun, sementara sebagian besar orang muda yang tidak divaksinasi sekarang mendominasi kasus baru.

Hingga Selasa, 25,5 persen populasi Jepang telah divaksinasi lengkap. Persentase lansia yang divaksinasi lengkap adalah 68,2 persen atau 36 juta orang.

Prospek vaksinasi untuk mereka yang lebih muda telah meningkat, dan beberapa orang kini bisa mendapatkan vaksin di tempat kerja dan perguruan tinggi

Tetapi ada juga kekhawatiran menyangkut keragu-raguan di kalangan orang muda mengenai vaksinasi. Survei-survei menunjukkan banyak dari mereka ragu menjalani vaksinasi karena khawatir mengenai efek samping.

Orang-orang muda dituding menyebarkan virus karena sering berkeliaran di pusat kota setelah berbagai bisnis secara resmi ditutup. [ab/uh]