Sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas di Filipina, Jumat (17/12), setelah topan kuat melanda desa-desa yang kebanjiran, yang membuat warga terperangkap di atap, menumbangkan pohon, dan memadamkan listrik di provinsi bagian selatan dan tengah Filipina. Lebih dari 300 ribu warga desa telah mengungsi sebelum topan melanda, kata para pejabat.
Topan Rai melemah sedikit setelah bertiup ke arah pantai pada Kamis (16/12) di pesisir tenggara Filipina, tetapi tetap menyebabkan kerusakan dengan kekuatan angin rata-rata 155 kilometer per jam dan embusan hingga 215 kilometer per jam, saat menuju arah barat ke Provinsi Palawan, sebelum keluar ke arah Laut China Selatan, kata para pakar cuaca.
Para pejabat sedang mengevaluasi luasnya tingkat kerusakan dan korban yang ditimbulkan oleh salah satu topan terkuat yang menghantam negara itu dalam beberapa tahun ini. Namun upaya-upaya itu terhambat oleh meluasnya pemadaman listrik, terputusnya komunikasi dan tertutupnya jalan-jalan oleh pohon tumbang dan puing-puing. Para saksi mata menggambarkan angin kencang menerbangkan atap dan menumbangkan pohon, sementara yang lainnya mengalami banjir parah yang memerangkap warga di atap rumah mereka.
“Saya belum pernah mengalami angin seganas itu dalam hidup saya, dan kami bahkan tidak dilanda langsung,” kata Wali Kota Iloilo Jerry Trenas kepada Associated Press melalui telepon. Ia menambahkan salah seorang warga tewas sewaktu diterjang serumpun bambu yang diterbangkan oleh topan itu.
Para petugas sedang membersihkan jalan-jalan di kota pesisir berpenduduk hampir setengah juta orang itu, yang masih mengalami listrik padam dan sinyal ponsel yang tidak menentu, katanya.
Dua orang lainnya tewas di Provinsi Bukidnon, Filipina Selatan. Pohon tumbang menewaskan seorang warga dan melukai seorang lainnya. Di kota Surigao, seorang lelaki tewas setelah tertimpa puing-puing, kata para pejabat.
Para pejabat juga mengukuhkan sedikitnya dua kematian terkait topan di provinsi Guimaras, Filipina Tengah.
BACA JUGA: Topan Dahsyat Ancam Filipina, Ribuan Orang DievakuasiDi Provinsi Bohol, Filipina Tengah, yang dilanda topan, Gubernur Arthur Yap mengatakan banyak warga masih terjebak di atap rumah mereka karena banjir untuk hari kedua di kota Loboc. Rumah Yap sendiri digenangi air hingga lantai dua. Ia mengimbau sukarelawan dari daerah lain untuk membantu menyelamatkan warganya, seraya mengatakan ia dan para pejabat lainnya berupaya keras mencari jalan untuk mengerahkan kapal-kapal penyelamat ke Loboc.
Personel garda pantai menyelamatkan warga yang terperangkap di air setinggi dada pada Kamis (16/12) di provinsi bagian selatan, di mana hujan lebat menyebabkan desa-desa digenangi air kecoklatan.
Juru bicara presiden Karlo Nograles mengatakan lebih dari 332 ribu orang dievakuasi dari desa-desa berisiko tinggi sewaktu topan mendekat dari Samudera Pasifik.
Kerumunan di pusat-pusat pengungsian merumitkan upaya menjaga jarak aman di antara orang-orang setelah pihak berwenang mendeteksi kasus pertama varian omicron virus corona. Kegiatan vaksinasi juga dihentikan di provinsi-provinsi yang dilanda topan. [uh/ka]