Media pemerintah China melaporkan setidaknya 121 kereta penumpang menghentikan layanan untuk mengantisipasi datangnya Topan Saola. Masyarakat di wilayah selatan China diperingatkan untuk menjauh dari garis pantai dan beberapa kota menunda dimulainya tahun ajaran baru.
Penangguhan jalur-jalur utama dari utara ke selatan serta jaringan regional akan dimulai Kamis dan berlanjut hingga 6 September, lapor stasiun televisi pemerintah CCTV.
Pusat Meteorologi Nasional China mengatakan Saola bergerak menuju pantai dengan kecepatan sekitar 15 kilometer per jam dan dijadwalkan mendarat pada Jumat sore di provinsi Guangzhou dengan kecepatan angin berkelanjutan 119 kilometer per jam dan embusan angin kencang hingga 220 kilometer per jam.
Topan itu kemudian akan bergerak ke barat menyusuri pantai menuju wilayah Guangxi sebelum berbelok ke selatan menuju laut antara Sabtu malam dan Minggu pagi, dan secara bertahap melemah seiring berjalannya waktu.
Kota Shanwei di Guangdong, yang paling dekat dengan lokasi Saola diperkirakan akan mendarat, memerintahkan penghentian aktivitas sekolah, transportasi, dan sebagian besar aktivitas ekonomi sampai situasi aman. Kota-kota lain, termasuk Shantou, Shanwei, Jieyang dan Chaozhou, telah memerintahkan penundaan awal tahun ajaran hingga Senin. Bandara regional juga telah menangguhkan penerbangan sampai badai berlalu.
Pusat pengawasan cuaca telah mengeluarkan peringatan merah untuk potensi angin yang merusak dan kemungkinan banjir, dengan beberapa daerah diperkirakan akan menerima curah hujan hingga 200 milimeter.
Tindakan pencegahan keselamatan lainnya termasuk memanggil pulang kapal-kapal nelayan ke pelabuhan dan memindahkan orang-orang yang bekerja di tambak ikan dan udang pesisir lebih jauh ke pedalaman, namun belum ada laporan mengenai jumlah orang yang dievakuasi.
Ketika badai bergerak semakin dekat ke Hong Kong, pemimpin kota tersebut, John Lee, mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa ia telah meminta berbagai departemen pemerintah untuk membuat rencana ke depan dan mendesak warga untuk mengambil tindakan pencegahan. Banyak siswa yang dijadwalkan memulai tahun ajaran baru pada hari Jumat, dan tidak jelas apakah mereka dapat memulai tahun ajaran baru tersebut. [ab/uh]