Sebuah topan super menghantam bagian selatan pulau utama Filipina, Luzon pada Minggu (1/11), membawa angin kencang yang "menghancurkan" dan hujan sangat lebat. Sejauh ini, topan itu telah mendarat dua kali, kata dinas cuaca.
Topan Goni adalah badai terkuat di dunia sepanjang tahun ini. Topan ini terus menambah kekuatan dengan kecepatan angin antara 225 hingga 310 kilometer per jam.
Otoritas Filipina mengevakuasi hampir satu juta orang ke tempat yang lebih aman sebelum Goni mendekati provinsi timur itu dan mendarat di Catanduanes dan Albay di wilayah Bicol.
Biro cuaca mengatakan "angin kencang yang menghancurkan dan curah hujan yang lebat" diperkirakan akan melanda provinsi Bicol serta sebagian Quezon, Laguna dan Batangas, sebelah selatan ibu kota Manila.
"Ini situasi yang sangat berbahaya untuk daerah-daerah ini," katanya dalam sebuah buletin pada Minggu pagi (1/11).
Ibu kota Manila juga berada di jalur Goni, badai tropis ke-18 di negara itu.
BACA JUGA: Filipina Perintahkan Evakuasi Saat Badai Terkuat di Dunia MendekatJuga Minggu (1/11), topan itu diperkirakan akan mendarat untuk ketiga kalinya di negara itu, tepatnya di provinsi Quezon, kata peramal cuaca Lorie dela Cruz kepada sebuah stasiun radio.
Antara 19 hingga 31 juta orang bisa terkena dampaknya, termasuk mereka yang berada di zona bahaya, kata badan manajemen bencana.
Peringatan gelombang badai telah dikeluarkan. Sementara para pejabat juga telah mengingatkan mereka yang berada di pusat evakuasi untuk menjaga jarak karena kekhawatiran akan penyebaran virus corona.
Puluhan penerbangan internasional dan domestik telah dibatalkan karena otoritas penerbangan sipil memerintahkan penutupan satu hari di gerbang utama Manila, Bandara Internasional Ninoy Aquino.
Goni adalah salah satu topan terkuat yang melanda Filipina sejak Haiyan, yang menewaskan lebih dari 6.300 orang pada 2013.
Goni terjadi setelah Topan Molave, yang melanda Filipina bulan lalu dan menewaskan 22 orang, sebagian besar karena tenggelam di provinsi selatan Manila. [vm/ah]