Topan terkuat tahun ini, Rabu (2/9), menuju Semenanjung Korea setelah menghantam Jepang dengan angin kencang dan hujan. Topan Maysak pada Selasa (1/9) pagi mencapai puncaknya dengan kecepatan angin 233 kilometer per jam, hanya seminggu setelah badai besar pertama dan beberapa hari dan menjelang potensi topan ketiga.
Maysak, badai kategori 4 dari skala lima kategori, bisa mempengaruhi cuaca sampai ke Kanada.
Maysak diperkirakan akan mendarat di Korea Selatan pada Rabu (2/9) sebagai badai Kategori 1 atau Kategori 2. Daerah-daerah di sepanjang pantai timur Jepang, Selasa, masih mendapat peringatan cuaca, sementara beberapa daerah di ujung selatan pulau itu mendapat peringatan cuaca yang lebih serius.
Busan, kota terbesar kedua di Korea Selatan, diperkirakan berada di jalur kuadran terkuat badai, meningkatkan ketakutan akan gelombang badai dan banjir, sebagaimana dilaporkan harian Washington Post.
Lebih dari 3,4 juta orang tinggal di Busan.
“Diperkirakan seluruh negara akan terkena dampak topan dari ujung selatan Pulau Jeju hingga lusa,” cuit Badan Meteorologi Korea, Selasa.
"Angin yang sangat kencang dan hujan lebat di seluruh negeri, arus yang sangat tinggi, dan beberapa gelombang badai pesisir!"
Musim topan Pasifik tahun ini, yang biasanya paling sering antara Mei dan Oktober, sejauh ini berjalan seperti perkiraan. Namun minggu lalu, Topan Bavi yang lebih lemah dari Maysak, menyebabkan hujan deras di Semenanjung Korea, yang tahun ini mencatat salah satu musim hujan terlama dan paling deras.
Bavi dan Maysak bukanlah akhir dari semua badai. Kyushu, pulau utama paling selatan Jepang, dan kedua Korea bersiap menghadapi sistem badai lainnya yang sedang berkembang, Badai Tropis Haishen, yang akan melanda akhir pekan ini.
Otoritas cuaca Korea, Selasa (1/9), memperkirakan Haishen bisa menguat menjadi badai Kategori 4 dengan kecepatan angin maksimum 162 kilometer per jam pada Sabtu (29/8).
Badan Meteorologi Jepang, Selasa (1/9), mencatat suhu permukaan laut di seluruh negeri pada bulan Agustus adalah tertinggi rata-rata sejak pencatatan dimulai pada 1982, ikut mempengaruhi jumlah badai serius yang tidak biasa di Pasifik Barat.
Video di media sosial menunjukkan Maysak membawa hujan dan hembusan angin kencang pada Senin (31/8) malam di seluruh Okinawa. [my/pp]