Telah menarik kembali jutaan mobilnya sejak 2009 karena masalah akselerasi, Toyota sepakat melakukan perundingan dan menyelesaikan kasus ini secara lebih efisien.
Setelah melalui sengketa hukum selama empat tahun, Toyota memulai perundingan penyelesaian atas sekitar 400 tuntutan hukum di Amerika yang menuduh adanya masalah dengan akselerasi mendadak pada mobil-mobil Toyota yang mengakibatkan kematian dan cedera.
Sebuah mosi bersama yang diajukan Kamis (12/12) ke Kantor Pengadilan Distrik Amerika di Santa Ana dan Kantor Pengadilan Tinggi Los Angeles, menunjukkan bahwa kedua pihak akan memulai “proses penyelesaian yang intensif” bulan depan.
Produsen mobil Jepang tersebut, yang sudah menarik kembali jutaan mobilnya sejak 2009 karena masalah akselerasi, sepakat melakukan perundingan dan menyelesaikan kasus ini secara lebih efisien, kata juru bicara Carly Schaffner kepada Associated Press Jumat.
``Kami akan terus menjaga keselamatan dan mutu mobil-mobil produksi kami,'' katanya.
Perundingan penyelesaian dilakukan kurang dari dua bulan setelah juri di Oklahoma memenuhi tuntutan ganti rugi sebesar US$3 juta kepada seorang pengemudi Camry 2005 yang cedera dan keluarga dari penumpang yang meninggal.
Keputusan ini dianggap penting karena Toyota sebelumnya memenangkan kasus-kasus di pengadilan yang terkait dengan akselerasi yang tidak diinginkan. Ini juga merupakan kasus pertama dimana pengacara dari pihak penuntut mengatakan bahwa sistem elektronik mobil - dalam hal ini piranti lunak yang terhubung ke sistem kendali katup mesin - merupakan penyebab akselerasi yang tidak diinginkan itu.
Sean Kane, presiden Safety Research & Strategies yang berkantor di Massachusetts, mengatakan bahwa keputusan Oklahoma tampaknya membuat Toyota mengambil keputusan untuk berunding, karena pengadilan itu menargetkan sistem elektronik pada mobil Toyota.
Sebuah mosi bersama yang diajukan Kamis (12/12) ke Kantor Pengadilan Distrik Amerika di Santa Ana dan Kantor Pengadilan Tinggi Los Angeles, menunjukkan bahwa kedua pihak akan memulai “proses penyelesaian yang intensif” bulan depan.
Produsen mobil Jepang tersebut, yang sudah menarik kembali jutaan mobilnya sejak 2009 karena masalah akselerasi, sepakat melakukan perundingan dan menyelesaikan kasus ini secara lebih efisien, kata juru bicara Carly Schaffner kepada Associated Press Jumat.
``Kami akan terus menjaga keselamatan dan mutu mobil-mobil produksi kami,'' katanya.
Perundingan penyelesaian dilakukan kurang dari dua bulan setelah juri di Oklahoma memenuhi tuntutan ganti rugi sebesar US$3 juta kepada seorang pengemudi Camry 2005 yang cedera dan keluarga dari penumpang yang meninggal.
Keputusan ini dianggap penting karena Toyota sebelumnya memenangkan kasus-kasus di pengadilan yang terkait dengan akselerasi yang tidak diinginkan. Ini juga merupakan kasus pertama dimana pengacara dari pihak penuntut mengatakan bahwa sistem elektronik mobil - dalam hal ini piranti lunak yang terhubung ke sistem kendali katup mesin - merupakan penyebab akselerasi yang tidak diinginkan itu.
Sean Kane, presiden Safety Research & Strategies yang berkantor di Massachusetts, mengatakan bahwa keputusan Oklahoma tampaknya membuat Toyota mengambil keputusan untuk berunding, karena pengadilan itu menargetkan sistem elektronik pada mobil Toyota.