Warga Korea Selatan akan diwajibkan mengenakan masker saat menggunakan transportasi publik dan taksi yang akan mulai kembali beroperasi, Selasa (26/5), dalam skala nasional.
Peraturan ini disampaikan Yoon Taeho, pejabat di Kementerian Kesehatan, Senin (25/5), menyusul rencana negara itu untuk semakin meningkatkan aktivitas warganya sementara mencari lebih banyak cara untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Ia juga mengumumkan, pemakaian masker juga akan diwajibkan dalam penerbangan domestik dan internasional mulai Rabu (27/5).
BACA JUGA: Pemimpin Dunia Serukan Persatuan untuk Kalahkan Covid-19Mulai Juni, para pemilik fasilitas-fasilitas berisiko tinggi, seperti bar, kelab malam, pusat kebugaran, tempat karaoke dan gedung konser akan mengharuskan para pelanggan mengunduh kode digital (QR code) fasilitas itu sehingga mereka bisa dengan mudah dilacak apabila penularan terjadi. Pelanggan juga diberi pilihan untuk menyerahkan data informasi pribadi secara tertulis bila menolak mengunduh kode tersebut.
Korea Selatan melaporkan 500 kasus baru setiap hari pada awal Maret sebelum akhirnya berhasil mengontrol wabah itu dengan metoda pelacakan dan tes yang dilakukan secara agresif. Namun tingkat penularan agak meningkat sejak awal Mei setelah lebih banyak orang beraktivitas di luar seiring melonggarnya peraturan social distancing dan cuaca yang menghangat, sehingga membangkitkan kekhawatiran di negara yang sekolah-sekolahnya baru kembali dibuka itu.
“Sebelum obat dan vaksin ditemukan, kita tidak tahu kapan krisis Covid-19 akan berakhir. Sebelum itu terjadi, kita harus belajar bagaimana hidup dengan Covid-19,” kata Yoon.
Korea Selatan sejauh ini memiliki 11.206 kasus dengan 267 kematian. Peningkatan kasus penularan baru-baru ini terjadi di kawasan metropolitan Seoul yang padat, dan umumnya terkait dengan aktivitas kelab malam dan tempat hiburan lainnya. [ab/uh]